Bagian 1
SINOPSIS
FILM
NELL
Nell, seorang gadis yang tinggal
di pedalaman hutan tanpa berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.
Seorang gadis yang melakukan segala kegiatannya sendiri, hanya dengan bayang-bayang
saudara kembarnya yang telah pergi.
Kisah
ini berawal ketika seorang pengantar barang hendak pergi ke rumah Mrs. Tinkle
yang berada di pedalaman hutan. Begitu tiba di rumah Mrs. tinkle, ia tidak
menemukan satu orang pun di sana. Dengan sedikit memberanikan diri, ia mulai
memasuki pekarangan rumah Mrs. Tinkle. Betapa terkejutnya dia ketika menemukan
Mrs. Tinkle tengah terbaring dengan masing-masing mata ditutupi oleh setangkai
bunga kamboja merah pada bagian lubang mata. Ia berlari kencang dan melaporkan
hal itu pada polisi setempat. Seorang polisi bersama seorang dokter
identifikasi bernama Jerry pergi ke tempat itu. Ia mencoba mencari tahu hal-hal
yang terjadi. dr. Jerry memasuki rumah Mrs. Tinkle, sementara temannya sang
polisi memilih untuk menunggu di luar. Begitu dr. Jerry memasuki sebuah ruang
di belakang ruang makan, ia mendengar desisan suara seseorang. Ia mencari tahu
dan memberanikan diri untuk masuk ke dalam. Betapa terkejut dirinya ketika ia
menemukan seorang wanita muda yang duduk gemetaran di atas jerami. Ketika ia
mendekat, tiba-tiba si wanita muda menyerangnya. dr. Jerry pun kaget dan segera
pergi keluar rumah. Ia pun menceritakan hal tersebut pada temannya, dan tentu
saja temannya tidak mempercayai cerita dr. Jerry.
dr.
Jerry tidak putus asa, ia akhirnya pergi ke rumah Mrs. Tinkle untuk memastikan
tentang wanita yang dilihatnya. Setelah beberapa pertemuan, ia akhirnya
mengetahui bahwa wanita misterius itu bernama Nell. Sayang, ia tidak dapat
berkomunikasi layaknya manusia. Ia tidak berbahasa Inggris, Indonesia atau
bahasa lainnya. dr. Jerry beranggapan bahwa bahasa yang digunakan oleh Nell
adalah bahasa isyarat yang hanya dimengerti oleh dirinya.
Merasa
perlu bantuan dari para ahli, dr. Jerry akhirnya memberitahukan hal ini pada
dr. Paula yang langsung melaporkan hal itu pada dr. Al. Dengan maksud untuk mengamankan
Nell yang dirasa sangat primitif, dr. Al menyarankan agar Nell segera di bawa
ke rumah sakit jiwa untuk diperiksa. Hal ini tentu saja sangat ditentang oleh
dr. Jerry. dr. Jerry yang melakukan pengamatan langsung mengetahui dengan jelas
bahwa Nell buta tegnologi, buta huruf, dan tidak bisa berkomunikasi seperti
masyarakat pada umumnya. Ia takut Nell akan sangat berontak bila tiba-tiba
harus beradaptasi dengan dunia luar. Akhirnya pengadilan mengambil keputusan.
dr. Jerry harus beradu bukti dengan dr. Paula mengenai fakta tentang Nell.
Pemenangnya boleh menentukan dimana nantinya Nell akan tinggal. Mereka berdua
secara bersamaan pergi ke tempat Nell berada. dr. Jerry dengan tenda kemahnya,
sementara dr. Paula dengan kapal kecil yang disulap menjadi sebuah rumah
sementara. Pengamatanpun dilakukan. dr. Paula lebih memilih untuk mengamati
Nell melalui kamera tersembunyi yang ditaruh di kamar Nell selagi Nell
tertidur, sedikit berbeda dengan dr. Jerry yang lebih suka mendekati Nell
secara langsung untuk berusaha berinteraksi dengannya. Melalui sebuah cermin,
dr. Jerry berusaha mengerti menganalisis setiap kata dan gerak tubuh yang
dikeluarkan Nell. dr. Paula pun akhirnya bisa melihat bahwa perkataan dr. Jerry
benar. Ia pun menawarkan diri untuk bekerjasama dengan dr. Jerry. Mereka berdua
terus menggali setiap informasi dari Nell. Sampai pada suatu saat dimana mereka
mulai merasa ada sesuatu yang aneh saat Nell tiap malamnya berenang di sungai
dekat rumahnya.
Kecurigaan mereka terus berlanjut karena suatu ketika Nell mengajak mereka
untuk pergi ke suatu sungai yang mempunyai gua di sampingnya. terdapat
tengkorak kecil dan tulang belulang di sana. Mereka akhirnya mengerti bahwa
Nell ternyata mempunyai seorang saudara kembar yang sering ia sebut Mi'i. Bahasa
yang digunakannya adalah bahasa isyarat antara dirinya dengan Mi'i. Kebiasaan
berenangnya juga adalah kebiasaan mereka berdua.
Dokter
Al yang ingin membuat sensasi, tetap bersikukuh membawa Nell ke kota. Walaupun
sempat menolak, akhirnya dr. Paula dan dr. Jerry menyetujuinya karena berita
Nell telah menyebar di berbagai media. Nell terus membungkam mulutnya. Tidak
mengeluarkan sepatah katapun. Ia hanya melamun sepanjang hari. Sampai pada hari
persidangan berlangsung. Nell terdiam di bangkunya, sementara dr. Jerry dan dr.
Paula berdebat tentang tetap membiarkan Nell tinggal di hutannya. dr. Al
membantah, dan perdebatan berakhir. Putusan pengadilan baru saja akan di sahkan
ketika secara ajaib, Nell berdiri dari tempat duduknya. Berbicara dengan bahasa
yang hanya dimengerti dia dan dr. Jerry. Nell mempertanyakan sikap orang-orang
yang seakan tahu isi hatinya. Ia ingin tinggal di hutannya. Ia tidak ingin
orang lain mencampuri urusannya. Ia hanya ingin kembali ke rumahnya. Rumahnya
dan Mi'i saudara kembarnya. Nell ingin semua orang bisa menghargai pendapat
orang lain. Nell ingin kali ini pendapatnya didengarkan. Nell tahu bahwa dr.
Jerry dan dr. Paula adalah sahabatnya. Nell berterimakasih untuk itu. Nell
ingin pulang.
Dua
tahun berlalu. Hutan ini masih sama. Yang berbeda hanya orang-orang di
dalamnya. Kali ini ada dr. Jerry yang menikah dengan dr. Paula. Sang polisi dan
istrinya. Mereka tengah merayakan sebuah pesta kecil. Pesta perayaan ulang
tahun Nell. Dan kali ini, Nell bahagia berada di rumahnya.
Bagian 2
Tema
: Interaksi Antarmanusia dan Komunikasi
Interaksi dan Komunikasi dalam Layar
Kehidupan
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling
sempurna. Manusia diberi akal pikiran, perasaan, dan nafsu. Manusia adalah homo
socious. Setiap manusia tidak dapat hidup sendiri, mereka membutuhkan bantuan
orang lain dalam setiap kegiatannya. Setiap hari manusia berinteraksi dan
berkomunikasi dengan manusia lain. Komunikasi sangat diperlukan untuk kelangsungan
hidup, dan memperoleh kebahagiaan.
Manusia pasti membutukan manusia lain dalam kehidupannya.
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan, manusia tidak terlepas dari interaksi dan
komunikasi dengan manusia lainnya. Perilaku komunikasi pertama yang dipelajari
manusia berasal dari kedua orangtua. Orangtua berperan penting dalam proses
sosialisasi primer. Kasih sayang orangtua menjadikan anak merasa nyaman berada
disekitar orang-orang yang menyayanginya, dan proses ini menjadikan anak
tersebut belajar menyayangi orang-orang di sekitarnya ketika ia mulai dewasa.
Komunikasi menjadi instrumen untuk menyampaikan
perasaan-perasaan(emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut dikomunikasikan
terutama melalui pesan-pesan nonverbal. Perasaan senang, peduli, rindu,
simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah, dan benci dapat disampaikan
lewat kata-kata, namun terutama lewat perilaku nonverbal. Seorang ibu
menunjukkan sayangnya dengan membelai kepala anaknya. Seorang polisi menunjukkan
rasa sayang kepada istrinya yang depresi dengan merangkulnya. Orang dapat
menyalurkan kemarahannya dengan memberontak, berteriak, mengepalkan tangan
seraya memelototkan matanya. Perasaan juga bisa diungkapkan dengan memberi bunga,
misalnya sebagai tanda cinta atau kasih sayang. Seorang gadis yang terisolir
dari kehidupan luar, yang lupa bagaimana caranya berbicara, juga dapat
menuangkan ekspresi kecintaan kepada orangtuanya dengan cara memberikannya
bunga.
Interaksi dan komunikasi berpengaruh pada perilaku
seseorang. Seorang wartawan yang terbiasa mencari berita aktual, akan sangat
antusias ketika mendapat isu tentang wanita yang hidup di hutan liar. Wartawan
itu akan antusias mencari informasi, memotret objek yang menarik, yang mungkin
tanpa memikirkan apa yang akan terjadi pada dirinya dan objek yang potret,
sedangkan ia tahu wanita yang hidup jauh dari dunia normal mungkin merasa
terusik dengan kilatan cahaya pada kameranya. Hal ini terjadi karena ia sudah
mencari berita dalam kurun waktu tertentu sehingga perilakunya berani mengambil
resiko entah disadari atau tidak. Sebaliknya, seseorang dokter yang selalu
harus mendetil memeriksa pasien akan memperlakukan gadis yang ia rasa butuh
penanganan dengan hati-hati. Interaksi dan komunikasi antarmanusia dapat saling
mempengaruhi satu sama lain. Seorang anak yang terbiasa hidup dengan penuh
kasih sayang dari orangtuanya yang dididik menjadi anak yang rajin dan diberi
kepercayaan, akan merasa percaya diri dan menjadi anak yang rajin. Ia akan
memperlakukan orang-orang disekitarnya dengan penuh kasih sayang. Perilaku
seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar tempat ia berinteraksi.
Dengan berkomunikasi, kita dapat bertukar informasi dan
menyelesaikan masalah. Dengan berkomunikasi, para dokter dapat bertukar
informasi atau masalah yang sedang dihadapi. Contohnya, seorang dokter yang
yang ingin mengetahui seorang gadis yang berperilaku tidak seperti gadis belia
pada umumnya. Gadis ini selalu melakukan berbagai kegiatan sendiri, dan
berbicara dengan kata-kata yang tidak dapat dipahami oleh orang lain. Dengan berkomunikasi
dengan cara berdiskusi sesama dokter, mereka mendapatkan cara terbaik untuk
memecahkan masalahnya. Berinteraksi dengan gadis yang kata-katanya tidak
dipahami menjadikan dokter mengerti apa yang sebenarnya terjadi.
Pendekatan-pendekatan dan interaksi secara langsung dapat memecahkan suatu
masalah. Dapat dibayangkan apabila kita tidak berkomunikasi dan berinteraksi
satu sama lain. Seseorang tidak dapat hidup sendiri. Butuh proses menjadikan
seseorang dapat menjadi manusia yang kata-katanya jelas. Butuh latihan bagi
seseorang untuk menjadi pembicara yang handal. Begitu pula dengan balita
misalnya. Balita tidak serta-merta dapat berbicara dengan pelafalan yang jelas. Orang tua
mengajarkan bagaimana melafalkan dari mulai kata-kata yang sangat sederhana,
lalu balita tersebut mengolahnya dalam otak. Dengan interaksi dan komunikasi
yang dilakukan berulang-ulang, menjadikan balita tersebut menjadi fasih
berbicara. Dapat dibayangan apabila seseorang hanya hidup seorang diri dari
kecil hingga dewasa di suatu daerah yang sunyi sepi tanpa orang-orang
disekitar, tanpa pernah mendengar bagaimana caranya berbicara dengan benar,
bagaimana caranya berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, mungkin
saja ia tidak bisa atau tidak fasih melafalkan kata-kata. Hal ini mungkin saja
terjadi karena ia tidak melewati proses interaksi dan komunikasi dengan orang
lain. Ia merasa kebingungan atau bahkan merasa takut hingga akhirnya
bersembunyi dan nyaman pada keadaannya yang sendiri. Walaupun pada hakikatnya
tidak ada manusia yang ingin hidup sendiri tanpa berinteraksi dan berkomunikasi
antarsesama.
Sebagai makhluk yang selalu membutuhkan bantuan orang
lain, tentu kita tidak bisa hidup sendiri. Butuh orang lain untuk mengembangkan
kepribadian kita. Butuh orang lain untuk bertukar pikiran, untuk menjembatani
apa yang sebenarnya kita inginkan, atau hanya untuk sekedar menyampaikan apa
yang sebenarnya ada dalam pikiran kita. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan
orang lain selalu kita lakukan setiap saat, dimanapun, kapanpun, karena kita memang
tidak bisa dan tidak tidak akan pernah bisa hidup sendiri. Kita selalu
membutukan dan saling membutuhkan untuk melengkapi kehidupan, untuk terus hidup
dengan penuh kebahagiaan.
No comments:
Post a Comment