Friday, 7 October 2011


Bagian 1

SINOPSIS FILM

NELL

Nell, seorang gadis yang tinggal di pedalaman hutan tanpa berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Seorang gadis yang melakukan segala kegiatannya sendiri, hanya dengan bayang-bayang saudara kembarnya yang telah pergi.

Kisah ini berawal ketika seorang pengantar barang hendak pergi ke rumah Mrs. Tinkle yang berada di pedalaman hutan. Begitu tiba di rumah Mrs. tinkle, ia tidak menemukan satu orang pun di sana. Dengan sedikit memberanikan diri, ia mulai memasuki pekarangan rumah Mrs. Tinkle. Betapa terkejutnya dia ketika menemukan Mrs. Tinkle tengah terbaring dengan masing-masing mata ditutupi oleh setangkai bunga kamboja merah pada bagian lubang mata. Ia berlari kencang dan melaporkan hal itu pada polisi setempat. Seorang polisi bersama seorang dokter identifikasi bernama Jerry pergi ke tempat itu. Ia mencoba mencari tahu hal-hal yang terjadi. dr. Jerry memasuki rumah Mrs. Tinkle, sementara temannya sang polisi memilih untuk menunggu di luar. Begitu dr. Jerry memasuki sebuah ruang di belakang ruang makan, ia mendengar desisan suara seseorang. Ia mencari tahu dan memberanikan diri untuk masuk ke dalam. Betapa terkejut dirinya ketika ia menemukan seorang wanita muda yang duduk gemetaran di atas jerami. Ketika ia mendekat, tiba-tiba si wanita muda menyerangnya. dr. Jerry pun kaget dan segera pergi keluar rumah. Ia pun menceritakan hal tersebut pada temannya, dan tentu saja temannya tidak mempercayai cerita dr. Jerry.
            dr. Jerry tidak putus asa, ia akhirnya pergi ke rumah Mrs. Tinkle untuk memastikan tentang wanita yang dilihatnya. Setelah beberapa pertemuan, ia akhirnya mengetahui bahwa wanita misterius itu bernama Nell. Sayang, ia tidak dapat berkomunikasi layaknya manusia. Ia tidak berbahasa Inggris, Indonesia atau bahasa lainnya. dr. Jerry beranggapan bahwa bahasa yang digunakan oleh Nell adalah bahasa isyarat yang hanya dimengerti oleh dirinya.
            Merasa perlu bantuan dari para ahli, dr. Jerry akhirnya memberitahukan hal ini pada dr. Paula yang langsung melaporkan hal itu pada dr. Al. Dengan maksud untuk mengamankan Nell yang dirasa sangat primitif, dr. Al menyarankan agar Nell segera di bawa ke rumah sakit jiwa untuk diperiksa. Hal ini tentu saja sangat ditentang oleh dr. Jerry. dr. Jerry yang melakukan pengamatan langsung mengetahui dengan jelas bahwa Nell buta tegnologi, buta huruf, dan tidak bisa berkomunikasi seperti masyarakat pada umumnya. Ia takut Nell akan sangat berontak bila tiba-tiba harus beradaptasi dengan dunia luar. Akhirnya pengadilan mengambil keputusan. dr. Jerry harus beradu bukti dengan dr. Paula mengenai fakta tentang Nell. Pemenangnya boleh menentukan dimana nantinya Nell akan tinggal. Mereka berdua secara bersamaan pergi ke tempat Nell berada. dr. Jerry dengan tenda kemahnya, sementara dr. Paula dengan kapal kecil yang disulap menjadi sebuah rumah sementara. Pengamatanpun dilakukan. dr. Paula lebih memilih untuk mengamati Nell melalui kamera tersembunyi yang ditaruh di kamar Nell selagi Nell tertidur, sedikit berbeda dengan dr. Jerry yang lebih suka mendekati Nell secara langsung untuk berusaha berinteraksi dengannya. Melalui sebuah cermin, dr. Jerry berusaha mengerti menganalisis setiap kata dan gerak tubuh yang dikeluarkan Nell. dr. Paula pun akhirnya bisa melihat bahwa perkataan dr. Jerry benar. Ia pun menawarkan diri untuk bekerjasama dengan dr. Jerry. Mereka berdua terus menggali setiap informasi dari Nell. Sampai pada suatu saat dimana mereka mulai merasa ada sesuatu yang aneh saat Nell tiap malamnya berenang di sungai dekat rumahnya.
Kecurigaan mereka terus berlanjut karena suatu ketika Nell mengajak mereka untuk pergi ke suatu sungai yang mempunyai gua di sampingnya. terdapat tengkorak kecil dan tulang belulang di sana. Mereka akhirnya mengerti bahwa Nell ternyata mempunyai seorang saudara kembar yang sering ia sebut Mi'i. Bahasa yang digunakannya adalah bahasa isyarat antara dirinya dengan Mi'i. Kebiasaan berenangnya juga adalah kebiasaan mereka berdua.
            Dokter Al yang ingin membuat sensasi, tetap bersikukuh membawa Nell ke kota. Walaupun sempat menolak, akhirnya dr. Paula dan dr. Jerry menyetujuinya karena berita Nell telah menyebar di berbagai media. Nell terus membungkam mulutnya. Tidak mengeluarkan sepatah katapun. Ia hanya melamun sepanjang hari. Sampai pada hari persidangan berlangsung. Nell terdiam di bangkunya, sementara dr. Jerry dan dr. Paula berdebat tentang tetap membiarkan Nell tinggal di hutannya. dr. Al membantah, dan perdebatan berakhir. Putusan pengadilan baru saja akan di sahkan ketika secara ajaib, Nell berdiri dari tempat duduknya. Berbicara dengan bahasa yang hanya dimengerti dia dan dr. Jerry. Nell mempertanyakan sikap orang-orang yang seakan tahu isi hatinya. Ia ingin tinggal di hutannya. Ia tidak ingin orang lain mencampuri urusannya. Ia hanya ingin kembali ke rumahnya. Rumahnya dan Mi'i saudara kembarnya. Nell ingin semua orang bisa menghargai pendapat orang lain. Nell ingin kali ini pendapatnya didengarkan. Nell tahu bahwa dr. Jerry dan dr. Paula adalah sahabatnya. Nell berterimakasih untuk itu. Nell ingin pulang.
            Dua tahun berlalu. Hutan ini masih sama. Yang berbeda hanya orang-orang di dalamnya. Kali ini ada dr. Jerry yang menikah dengan dr. Paula. Sang polisi dan istrinya. Mereka tengah merayakan sebuah pesta kecil. Pesta perayaan ulang tahun Nell. Dan kali ini, Nell bahagia berada di rumahnya.

 

Bagian 2
Tema : Interaksi Antarmanusia dan Komunikasi

Interaksi dan Komunikasi dalam Layar Kehidupan
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia diberi akal pikiran, perasaan, dan nafsu. Manusia adalah homo socious. Setiap manusia tidak dapat hidup sendiri, mereka membutuhkan bantuan orang lain dalam setiap kegiatannya. Setiap hari manusia berinteraksi dan berkomunikasi dengan manusia lain. Komunikasi sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup, dan memperoleh kebahagiaan.
Manusia pasti membutukan manusia lain dalam kehidupannya. Dalam setiap kegiatan yang dilakukan, manusia tidak terlepas dari interaksi dan komunikasi dengan manusia lainnya. Perilaku komunikasi pertama yang dipelajari manusia berasal dari kedua orangtua. Orangtua berperan penting dalam proses sosialisasi primer. Kasih sayang orangtua menjadikan anak merasa nyaman berada disekitar orang-orang yang menyayanginya, dan proses ini menjadikan anak tersebut belajar menyayangi orang-orang di sekitarnya ketika ia mulai dewasa.
Komunikasi menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan(emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut dikomunikasikan terutama melalui pesan-pesan nonverbal. Perasaan senang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah, dan benci dapat disampaikan lewat kata-kata, namun terutama lewat perilaku nonverbal. Seorang ibu menunjukkan sayangnya dengan membelai kepala anaknya. Seorang polisi menunjukkan rasa sayang kepada istrinya yang depresi dengan merangkulnya. Orang dapat menyalurkan kemarahannya dengan memberontak, berteriak, mengepalkan tangan seraya memelototkan matanya. Perasaan juga bisa diungkapkan dengan memberi bunga, misalnya sebagai tanda cinta atau kasih sayang. Seorang gadis yang terisolir dari kehidupan luar, yang lupa bagaimana caranya berbicara, juga dapat menuangkan ekspresi kecintaan kepada orangtuanya dengan cara memberikannya bunga.
Interaksi dan komunikasi berpengaruh pada perilaku seseorang. Seorang wartawan yang terbiasa mencari berita aktual, akan sangat antusias ketika mendapat isu tentang wanita yang hidup di hutan liar. Wartawan itu akan antusias mencari informasi, memotret objek yang menarik, yang mungkin tanpa memikirkan apa yang akan terjadi pada dirinya dan objek yang potret, sedangkan ia tahu wanita yang hidup jauh dari dunia normal mungkin merasa terusik dengan kilatan cahaya pada kameranya. Hal ini terjadi karena ia sudah mencari berita dalam kurun waktu tertentu sehingga perilakunya berani mengambil resiko entah disadari atau tidak. Sebaliknya, seseorang dokter yang selalu harus mendetil memeriksa pasien akan memperlakukan gadis yang ia rasa butuh penanganan dengan hati-hati. Interaksi dan komunikasi antarmanusia dapat saling mempengaruhi satu sama lain. Seorang anak yang terbiasa hidup dengan penuh kasih sayang dari orangtuanya yang dididik menjadi anak yang rajin dan diberi kepercayaan, akan merasa percaya diri dan menjadi anak yang rajin. Ia akan memperlakukan orang-orang disekitarnya dengan penuh kasih sayang. Perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar tempat ia berinteraksi.
Dengan berkomunikasi, kita dapat bertukar informasi dan menyelesaikan masalah. Dengan berkomunikasi, para dokter dapat bertukar informasi atau masalah yang sedang dihadapi. Contohnya, seorang dokter yang yang ingin mengetahui seorang gadis yang berperilaku tidak seperti gadis belia pada umumnya. Gadis ini selalu melakukan berbagai kegiatan sendiri, dan berbicara dengan kata-kata yang tidak dapat dipahami oleh orang lain. Dengan berkomunikasi dengan cara berdiskusi sesama dokter, mereka mendapatkan cara terbaik untuk memecahkan masalahnya. Berinteraksi dengan gadis yang kata-katanya tidak dipahami menjadikan dokter mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Pendekatan-pendekatan dan interaksi secara langsung dapat memecahkan suatu masalah. Dapat dibayangkan apabila kita tidak berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Seseorang tidak dapat hidup sendiri. Butuh proses menjadikan seseorang dapat menjadi manusia yang kata-katanya jelas. Butuh latihan bagi seseorang untuk menjadi pembicara yang handal. Begitu pula dengan balita misalnya. Balita tidak serta-merta dapat berbicara  dengan pelafalan yang jelas. Orang tua mengajarkan bagaimana melafalkan dari mulai kata-kata yang sangat sederhana, lalu balita tersebut mengolahnya dalam otak. Dengan interaksi dan komunikasi yang dilakukan berulang-ulang, menjadikan balita tersebut menjadi fasih berbicara. Dapat dibayangan apabila seseorang hanya hidup seorang diri dari kecil hingga dewasa di suatu daerah yang sunyi sepi tanpa orang-orang disekitar, tanpa pernah mendengar bagaimana caranya berbicara dengan benar, bagaimana caranya berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, mungkin saja ia tidak bisa atau tidak fasih melafalkan kata-kata. Hal ini mungkin saja terjadi karena ia tidak melewati proses interaksi dan komunikasi dengan orang lain. Ia merasa kebingungan atau bahkan merasa takut hingga akhirnya bersembunyi dan nyaman pada keadaannya yang sendiri. Walaupun pada hakikatnya tidak ada manusia yang ingin hidup sendiri tanpa berinteraksi dan berkomunikasi antarsesama.
Sebagai makhluk yang selalu membutuhkan bantuan orang lain, tentu kita tidak bisa hidup sendiri. Butuh orang lain untuk mengembangkan kepribadian kita. Butuh orang lain untuk bertukar pikiran, untuk menjembatani apa yang sebenarnya kita inginkan, atau hanya untuk sekedar menyampaikan apa yang sebenarnya ada dalam pikiran kita. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain selalu kita lakukan setiap saat, dimanapun, kapanpun, karena kita memang tidak bisa dan tidak tidak akan pernah bisa hidup sendiri. Kita selalu membutukan dan saling membutuhkan untuk melengkapi kehidupan, untuk terus hidup dengan penuh kebahagiaan.

No comments:

Post a Comment