1. Pengertian model komunikasi
Model digunakan sebagai alat untuk
menjelaskan fenomena komunikasi namun komunikasi mereduksi fonomena komunikasi,
artinya ada nuansa komunikasi lain yang mungkin terabaikan dan tidak
terjelaskan oleh suatu model. Akibatnya
model dapat menyesatkan jika kita kurang hati-hati dalam menggunakannya.
Dalam bukunya, Prof. Dr. H. Hafied
Cangara, M.Sc mengatakan model ialah suatu gambaran sistematis dan abstrak,
dimana menggambarkan potensi-potensi tertentu yang berkaitan dengan berbagai
aspek dari sebuah proses.
Menurut Sereno dan Montensen, model
komunikasi merupakan skripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk
terjadinya komunikasi. Model komunikasi merepresentasikan secara abstrak
cirri-ciri penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu dalam
dunia nyata.
B. Aubrey Fisher mengatakan, model
adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian dari keseluruhan, unsur,
sifat, dan komponen yang penting dari fenomena yang dijadikan model. Model
adalah gambaran informal untuk menjelaskan atau menerapkan teori. Dengan kata
lain,model adalah yang lebih disederhanakan.
Werner J. Severin dan James W.
Tankard mengatakan, model membantu merumuskan teori dan menyarankan hubungan.
2. Fungsi model komunikasi
Gordon Wiseman dan Larry Barker mengemukakan bahwa model komuniksi
mempunyai tiga fungsi : Pertama,
melukiskan proses komunikasi; kedua,
menunjukkan hubungan visual; ketiga,
membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi.
Deutsch menyebutkan bahwa model
mempunyai empat fungsi: mengorganisasikan (kemiripan data dan hubungan) yang
tadinya tidak teramati; heuristik (menunjukkan fakta-fakta dan metode baru yang
tidak diketahui); prediktif, memungkinkan peramalan dari sekadar tipe ya atau
tidak hingga yang kuantitatif yang berkenaan dengan kapan dan berapa banyak;
pengukuran fenomena yang diprediksi.
No comments:
Post a Comment