Analisis
1. Koran
Tempo
a.
Judul
·
Judul
berita pada koran yaitu “Kasus Proyek Ambalang Anas Bela
Istrinya” sangat menarik karena provokatif. Dalam judul tersebut, Tempo menjual nama “Anas” yang akan
menarik rasa penasaran pembaca atas kejadian yang dialami istrinya.
·
Pemilihan
kata atau diksi yang digunakan pada judul sudah baik karena singkat, tanpa
menggunakan imbuhan kata.
·
Judul
tersebut dipilih karena Tempo akan
menonjolkan kesan Anas yang turut datang untuk mendampingi istrinya dan membela
sang istri dengan pernyataannya pada wartawan di lokasi.
b.
Lead (kalimat pada paragraf pertama)
Ketua Partai
Demokrat Anas Urbaningrum membela istrinya, Athiyyah Laila. Menurut Anas,
pembangunan pusat pelatihan olahraga di Bukit Hambalang, Sentul, Bogor, Jawa
Barat.
·
Tempo memilih kalimat tersebut sebagai lead untuk menguatkan judul yang telah
dipilih.
·
Lead diperkuat dengan kalimat berikutnya
yang memang seharusnya saling menguatkan agar terbentuk berita yang padu dan
tidak rancu .
c.
Narasumbar
1)
Anas
Urbaningrum, Ketua Umum Partai Demokrat, suami Athiyyah Laila.
2)
M.
Nazaruddin, Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat yang menyebut pencairan dana
Rp100 miliar mengalir melalui Dutasari, PT yang pernah Athiyyah jabat sebagai
komisaris
3)
Busyro Muqoddas, Wakil Ketua KPK
d.
Body (isi berita)
·
Kalimat
efektif
Kalimat yang kurang efektif :
Dalam
persidangan terdakwa kasus suap Wisma Atlet tersebut pada Maret lalu, duit
komisi yang dikucurkan Adhi Karya itu digunakan untuk memenangkan Anas sebagai
Ketua Umum Demokrat di Kongres Bandung pada 2010. Terkait kasus ini, KPK sudah
memeriksa 54 orang, termasuk Athiyyah. (Paragraf ke-6)
Kalimet efektif :
Dalam
persidangan terdakwa kasus suap Wisma Atlet tersebut pada Maret lalu, dana
komisi yang diberikan Adhi Karya itu digunakan untuk memenangkan Anas sebagai
Ketua Umum Demokrat di Kongres Bandung pada 2010. Terkait kasus ini, KPK sudah
memeriksa 54 orang, termasuk Athiyyah.
·
Narasumber
Tempo dan
MI mengutip ucapan yang sama yaitu
kutipan Anas.
Dalam
Tempo :
“Tidak betul (Athiyyah terlibat),” kata Anas saat … . Ia juga membantah
tudingan bahwa Athiyyah mengatur kas perusahaan. (Paragraf ke-2)
MI : Anas juga menampik tudingan bahwa
Athiyyah mengatur kas perusahaan. “Tidak
benar itu, ini skenario politik,” ujarnya. (Paragraf ke-11)
Diantara sekian
banyak ucapan Anas, Tempo dan MI memilih kutipan tersebut karena kedua
surat kabar tersebut mengambil sudut pandang yang sama, yaitu pembelaan Anas
terhadap istrinya, Athiyyah.
2. Koran
Media Indonesia
a.
Judul
·
Judul
berita pada koran yaitu “Namanya Athiyyah, tidak Mesti Ditulis Istri Anas”.
Judul sangat menarik karena mengutip langsung ucapan Anas. Pembaca bisa
tersenyum ketika membaca judulnya, termasuk saya.
·
Pemilihan
kata pada judul cukup baik, menggunakan kutipan langsung yang dapat menarik
minat pembaca.
·
Judul
tersebut dipilih karena koran MI ingin
mengambil sudut pandang “sentilan” terhadap subjek beritanya.
b.
Lead
·
MI memilih kalimat “Ketua Umum Partai Demokrat Anas
Urbaningrum mendampingi istrinya, Athiyyah Laila, memenuhi panggilan
pemeriksaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Anas yang mengenakan
kemeja biru dan sang istri yang berbusana muslim warna coklat tiba pukul 09.20
WIB, kemarin.” sebagai lead karena ingin mengambil angle pada Anas, bukan istrinya. MI ingin memberitakan Anas yang mendampingi
istrinya menampik tudingan keterlibatan istrinya dalam kasus Hambalang.
·
Lead berhubungan dengan kalimat berikutnya
karena merupakan satu-kesatuan berita yang memang seharusnya saling berkaitan
antarkalimat.
c.
Narasumber
Narasumber
Anas Urbaningrum, suami Athiyyah Laila, yang diduga menggunakan dana hasil suap
untuk memenangkannya sebagai Ketua Umum Demokrat di Kongres Bandung pada tahun
2010
d.
Body
·
Kalimat
efektif
Kalimat
yang kurang efektif :
Athiyyah yang seharusnya diperiksa pekan
lalu menegaskan kedatangannya kali ini hanya untuk klarifikasi soal dirinya
yang pernah menjabat sebagai komisaris di PT Dutasari Citralaras. (Paragraf
ke-5)
Kalimat
efektif :
Athiyyah yang seharusnya diperiksa pecan
lalu menegaskan kedatangannya kali ini hanya untuk klarifikasi mengenai dirinya
yang pernah menjabat sebagai komisaris di PT Dutasari Citralaras.
·
Narasumber
Tempo dan
MI mengutip ucapan yang sama yaitu
kutipan Anas.
Dalam Tempo :
“Tidak betul (Athiyyah terlibat),” kata Anas saat … . Ia juga membantah tudingan
bahwa Athiyyah mengatur kas perusahaan. (Paragraf ke-2)
MI : Anas juga menampik tudingan bahwa
Athiyyah mengatur kas perusahaan. “Tidak
benar itu, ini skenario politik,” ujarnya. (Paragraf ke-11)
Diantara
sekian banyak ucapan Anas, Tempo dan MI memilih kutipan tersebut karena kedua
surat kabar tersebut mengambil sudut pandang yang sama, yaitu pembelaan Anas
terhadap istrinya, Athiyyah.
3. Koran
Pikiran Rakyat
a.
Judul
·
Judul
berita “Istri Anas Diperikasa 5 Jam” menurut saya kurang menarik. Pembaca
seperti kurang terdorong untuk membacanya karena rasa penasaran seperti sudah
terjawab oleh kalimat judul sehingga pembaca mungkin merasa tidak perlu lagi
untuk membaca isinya.
·
Pemilihan
kata yang diambil menurut saya biasa saja. Judul menggunakan kalimat fakta berupa
data. Kurang ada permainan kata yang dapat menarik minat pembaca.
·
Judul
tersebut dipilih untuk menunjukkan keobjektifan Pikiran Rakyat pada berita. Pikiran
Rakyat tidak menyebut nama Anas dalam judulnya.
b.
Lead
Yaitu :
Mantan Komisaris PT Dutasari Citralaras,
Athiyah Laila mengaku tidak tahu-menahu proyek pembangunan pusat pendidikan dan
pelatihan olahraga di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Istri Ketua Umum
Partai Demokrat itu mengaku sudah mengundurkan diri pada 2009.
·
PR memilih kalimat tersebut sebagai lead untuk menekankan informasi bahwa mantan Komisaris PT Dutasari
Citralaras mengaku tidak tahu-menahu perihal proyek pembangunan. Berita yang
ditekankan adalah kasus sang komisaris, bukan mengenai “Anas” atau “Istri
Anas”.
·
Lead berhubungan dengan kalimat-kalimat
berikutnya.
c.
Narasumber
1)
Athiyyah
Laila, mantan Komisaris PT Dutasari Citralaras yang diduga terlibat dalam kasus
proyek pembangunan pusat pendidikan dan pelatihan olahraga di Hambalanng,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
2)
Johan
Pambudi, Juru Bicara KPK yang mengatakan berencana memeriksa Anas.
3)
Anas
Urbaningrum, suami Athiyyah, Ketua Umum Partai Demokrat, yang mengakui kasus
Istrinya merupakan kelanjutan skenario politik untuk mengaitkan dirinya.
4)
Firman
Wijaya selaku penasihat hukum Athiyyah.
d.
Body
·
Kalimat
efektif
Kalimat yang kurang
efektif :
Aksi unjuk di depan Gedung KPK itu baru saja dimulai,
beberapa orang yang tadinya berada di halaman Gedung KPK mendatanginya lalu
memukuli peserta aksi.Upaya itu dihentikan oleh polisi yang berjaga di Gedung
KPK. Peserta aksi lantas digiring menjauhi Gedung KPK. (Paragraf ke-12)
Kalimat efektif :
Aksi unjuk rasa di depan Gedung KPK itu baru saja
dimulai. Beberapa orang yang semula berada di halaman Gedung KPK mendatangi
peserta aksi lalu memukulinya. Upaya itu
dihentikan oleh polisi yang berjaga di Gedung KPK. Peserta aksi lantas digiring
menjauhi Gedung KPK.
·
Narasumber
Beberapa surat
kabar mengutip perkataan yang sama.
Dalam PR, kilimat Anas yang dikutip adalah “Begini, ini kan kelanjutan
skenario politik untuk mengait-kaitkan saya. … .”
MI mengutip kalimat Anas “Tidak benar
itu, ini skenario politik,”
PR
dan MI mengutip kalimat tersebut untuk
menekankan bahwa Anas menganggap pemeriksaan KPK terhadap Athiyyah merupakan
skenario politik untuk mengaitkan dirinya pada kasus sebelumnya.