Unsur utama :
1.
Isi :
mempromosikan dan mengajak para pembaca
untuk menggunakan kartu XL karena
memiliki beberapa keunggulan yang
‘super ampuh’ dibandingkan dengan kartu lain.
2.
Bentuk :
menggunakan koran Pikiran Rakyat. Alasannya karena koran Pikiran Rakyat dibaca
oleh
lebih
banyak orang dibanding dengan koran lainnya.
Elemen pembangun :
1.
Topografi/huruf :
kata “SUPER AMPUH” menggunakan huruf kapital untuk meyakinkan pembaca
bahwa kartu XL benar-benar ampuh untuk digunakan.
Kemudian menggunakan huruf kapital pada setiap kata “GRATIS” karena masyarakat kepada
umumnya berbondong-bondong untuk mendapatkan yang gratis. Pemilihan model huruf yang
digunakan sudah sesuai.
2.
Warna :
XL identik dengan warna oranye, biru, dan hijau. Akan tetapi dalam iklan kali
ini
kita semua dapat melihat warna ungu untuk latar
belakang kata “GRATIS Internetan” . Sebagai pembaca, saya tidak mengerti pada penggunaan
warna ungu yang identik dengan manja. Penggunaan empat warna menurut saya
terlalu berlebihan. Bisa saja penggunaan warna ungu digantikan dengan warna
biru tua.
3.
Komposisi :
penataan kata super ampuh dibuat
lebih besar dari kata lainnya, dan
menggunakan tipe seperti pada layar cembung untuk
menonjolkan kata tersebut. Tukul yang menghadap kiri diletakkan di samping agar
ponsel dan ilustrasi gambar mendapat ruang untuk diletakkan di sebelahnya.
Kalimat persuasi diletakkan terpisah agak jauh dibawah dan agak besar sudah
bagus karena setiap orang dapat membacanya dengan jelas, berbeda dengan
background Tukul yang terlihat samar, hanya seperti garis-garis yang mungkin
malah mengganggu. Menurut saya, garis-garis sebagai latar iklan lebih baik
ditiadakan sama sekali.Kalaupun ada, mungkin lebih baik jika menggunakan latar
gedung-gedung tinggi yang dapat ditarik pesan sinyal XL bagus.
4.
Ilustrasi :
Ilustrasi internetan sudah diperlihatkan dengan baik, namun tidak
mengilustrasikan telepon dan sms. Mungkin karena iklan
tersebut ingin menekankan pada aspek internet yang pada saat pembuatannya,
persaingan periklanan kartu ponsel sedang bersaing dengan keunggulan internetnya. Iustrasi
‘robot’ yang digunakan maksudnya mungkin tidak tersampaikan dengan baik karena
sebagian orang akan bertanya-tanya lambang apa itu. Menurut saya, dapat diganti
dengan ilustrasi search engine, google misalnya, yang sering digunakan oleh
sebagian besar masyarakat. Tukul Arwana dijadikan sebagai icon mungkin karena latar belakangnya sebaai orang ndeso. Tukul yang ndeso saja bisa menggunakan internet, apalagi masyarakat.
No comments:
Post a Comment