1.
Ontologi:
Hakikat apa yang ingin dikaji
a. Metafisika
Setiap pemikiran, termasuk pemikiran ilmiah, tempat
berpijaknya adalah metafisika. Jika pikiran diibaratkan sebuat roket yang
meluncur ke bintang-bintang, metafisika adalah landasan peluncurannya. Dunia
yang sepintas lalu kelihatan sangat nyata ini, menimbulkan berbagai spekulasi
filsafati tentang hakikatnya.
b. Beberapa
Tafsiran Metafisika
Tafsiran pertama manusia terhadap alam ini adalah
bahwa terdapat ujud-ujud yang bersifat gaib (supranatural) dan ujud-ujud
tersebut bersifat lebih tinggi atau lebih kuasa dibandingkan dengan alam yang
nyata. Lawan dari supernaturalism adalah paham naturalisme yang menolak adanya
ujud-ujud yang bersifat supranatural. Materialisme, yang merupakan paham
berdasarkan naturalisme, berpendapat bahwa gejala-gejala alam tidak disebabkan
oleh pengaruh kekuatan yang bersifat gaib., melainkan oleh kekuatan yang
terdapat dalam alam itu sendiri, yang dapat dipelajari dan dengan demikian
dapat kita ketahui. Prinsip materialisme dikembangan oleh Democritos. Baginya,
unsur dasar alam ini adalah atom.
Penganut paham mekanistik
ditentang oleh kaum vitalistik. Kaum
mekanistik melihat gejala alam hanya merupkan gejala kimia-fisika semata.
Sedangkan bagi kaum vitalistik, hidup adalah sesuatu yang unik dan berbeda
secara substantif dengan proses tersebut diatas.
c. Asumsi
Yang dibutuhkan adalah pengetahuan yang berada di
tengah-tengah, antara kemutlakan yang dimiliki agama, dan keunikan individual
yang bersifat seni. Ilmu perlu memiliki keabsahan dalam melakukan generalisasi,
sbab pengetahuan yang bersifat personal dan individual seperti upaya seni,
tidaknya bersifat praktis. Diantara kutub determinisme dan pilihan bebas ilmu
menjatuhkan pilihannya terhadap penafsiran probababilistik.
d. Peluang
Ilmu tidak pernah berpretensi untuk mendapatkan
pengetahuan yang bersifat mutlak. Ilmu memberikan pengetahuan sebagai dasar
pengambilan keputusan, dimana keputusan harus didasarkan pada penafsiran kesimpulan
ilmiah yang bersifat relatif.
e. Beberapa
Asumsi dalam Ilmu
Ilmu sekadar merupakan pengetahuan yang mempunyai ke gunaan praktis yang dapat membantu kehidupan
manusia secara pragmatis.
f. Batas-Batas
Penjelajahan Ilmu
Ilmu memulai penjelajahannya pada pengalaman manusia
dan berhenti di batas pengalaman manusia. Baik hal-hal yang terjadi sebelum
hidup, maupun apa-apa yang terjadi sesudah kematian, semua itu berada di luar
penjelajahan ilmu. Fungsi ilmu sendiri dalam kehidupan manusia yakni sebagai
alat pembantu manusia dalam menanggulangi masalah-masalah yang dihadapinya
sehari-hari.
2.
Aksiologi:
nilai kegunaan ilmu
a. Ilmu
dan Moral
Ilmu bukan lagi merupakan sarana yang membantu manusia
mencapai tujuan hidupnya, namun juga menciptakan tujuan hidup itu sendiri. Dalam
tahap pengembangan konsep terdapat masalah moral yang ditinjau dari segi
ontologi keilmuan, sedangkan dalam tahap penerapan konsep terdapat masalah
moral ditinjau dari segi aksiologi keilmuan. Masalah teknologi yang
mengakibatkan proses dehumanisasi sebenarnya lebih merupakan masalah kebudayaan
daripada masalah moral. Menurut Charles Darwin, tahap tertinggi dalm kebudayaan
moral manusia adalah ketika kita menyadari bahwa kita seyogyanya mengontrol
pikiran kita.
Masalah moral tak bisa dilepaskan dengan tekad
manusia untuk menemukan kebenaran, sebab untuk menemukan dan mempertahankan
kebenaran, diperlukan keberanian moral.
b. Tanggung
Jawab Sosial Ilmuwan
Fungsi ilmuwan tidak berhenti pada penelaahan dan keilmuan
secara individual namun juga ikut bertanggung jawab gara produk keilmuan sampai
dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Sikap sosial seorang ilmuwan adalah
konsiten dengan proses penelaahan keilmuan yang dilakukan.
3.
Epistemologi:
Cara Mendapatkan Pengetahuan yang Benar
a. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan segenap apa yang kita ketahui
tentang suatu objek tertentu, termasuk kedalamnya adalah ilmu. Jadi ilmu
merupakan bagian dari pengetahuan yang diketahui oleh manusia disamping
berbagai pengetahuan lainnya seperti seni dan agama. Metode ilmiah adalah cara yang dilakukan ilmu
dalam menyusun pengetahuan yang benar. Setiap jenis pengetahuan mempunyai
ciri-ciri yang spesifik mengenai apa (ontologi), bagaimana (epistemologi), dan
untuk apa (aksiologi). Ilmu dapat diibaratkan sebagai alat bagi manusia dalam
memecakan berbagai persoalan yang dihadapinya. Pemecahan tersebut pada dasarnya
adalah dengan meramalkan dan mengontrol gejala alam. Oleh sebab itulah, sering
dikatakan bahwa dengan ilmu manusia mencoba memanipulasi dan menguasai alam.
Masalah yang dihadapi epistemologi keilmuan adalah bagaimana menyusun
pengetahuan yang benar untuk menjawab permasalahan mengenai dunia empiris yang
akan digunakan sebagai alat untuk meramalkan dan mengontrol gejala alam.
b. Metode
Ilmiah
Metode ilmiah merupaakn prosedur dalam mendapatkan
pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan
lewat metode ilmiah. Tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu sebab ilmu
merupakan pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi syarat-syarat
tertentu. Metode ilmiah mencoba menggabungkan cara berpikir deduktif dan cara
berpikir induktif dalam membangun tubuh pengetahuannya. Berpikir deduktif
memberikann sifat yang rasional kepada pengetahuan ilmiah yang bersifat
konsisten dengan pengetahuan yang telah dikumpulkan.
Teori korespondensi menyebutkan bahwa suatu
pernyataan dapat dianggap benar sekiranya materi yang terkandung dalam
pernyataan itu bersesuaian dengan obyek faktual dalam pernyataan itu pernyataan
tersebut. Hakikat ilmu yakni sifat pragmatis
dari ilmu. Ilmu tidak bertujuan untuk mencari kebenaran absolut, melainkan
kebenaran yang bermanfaat bagi manusia dalam tahap perkembangan tertentu.
Ilmu bersifat konsisten karena penemuan yang satu
didasarkan kepada penemuan-penemuan sebelumnya. Ilmu dapat memberikan jawaban
positif terhadap permasalahan yang dihadapi manusia pada waktu tertentu.
c. Struktur
Pengetahuan Ilmiah
Ilmu dapat diibaratkan sebagai piramida terbalik
dengan perkembangan pengetahuannya yang bersifat kumulatif dimana penemuan
pengethuan ilmia yang satu memungkinkan penemuan pengetahuan-pengetahuan ilmiah
yang lainnya. Pengetahuan ilmiah pada hakikatnya mempunyai tiga fungsi, yakni
menjelaskan, meramalkan dan mengontrol. Secara garis besar terdapat empat jenis
pola penjelasan yakni deduktif, probabilistik, fungsional atau teleologis, dan
genetis. Tidak satu pun dari pola tersebut yang mampu menjelaskan secara
keseluruhan suatu kajian keilmuan dan oleh sebab itu digunakan pola yang
berbeda untuk menjelaskan masalah yang berbeda pula.
Teori merupakan pengetahuan ilmiah yang mencakup
penjelasan mengenai suatu faktor tertentu dari sebuah disiplin keilmuan. Makin tinggi
tingkat keumuman sebuah konsep maka makin “teoretis” konsep tersebut.
Konsep-konsep yang bersifat teoretis sering tidak langsung kentara kegunaan
praktisnya. Pengertian yang membedakan antara pernyataan yang bersifat dasar
dan terapan ini harus dimiliki dengan baik, sebab kalau tidak maka kita mungkin
melakukan pilihan yang baik untuk jangka pendek namun kurang baik untuk jangka
panjang. Dalam ilmu-ilmu sosial pada umumnya maka pengembangan hukum-hukum
ilmiah sukar sekali dilakukan.
d. Sarana
berpikir ilmiah
Perbedaan utama antara manusia dan binatang terletak
pada kemampuan manusia untuk mengambil jalan melingkar dalam mencapai
tujuannya. Untuk melakukan kegiatan ilmiah secara baik diperlukan sarana
berpikir. Sarana ilmiah pada dasarnya merupakan alat yang membantu kegiatan
ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuh.
Dua hal yang pelu diperhatikan dalam mempelajari
sarana berpikir ilmiah adalah (1) sarana ilmiah bukan merupakan ilmu dalam
pengetian bahwa sarana ilmiah merupakan ilmu dalam pengertian bahwa sarana
ilmiah itu merupakan kumpulan pengetahuan yang didapatkan berdasakan metode
ilmiah. Kedua, tujuan mempelajari sarana ilmiah adalah untuk memungkinkan kita
melakukan penelaahan ilmiah secara baik, sedangkan tujuan mempelajari ilmu
dimaksudkan untuk mendapatkan pengetahuan yang memungkinkan kita untuk bisa
memecahkan masalah kita sehari-hari.
Untuk dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah
dengan baik, diperlukan sarana berupa bahasa, logika, matematika dan
statistika.
e. Bahasa
Keunikan manusia bukan terletak pada kemampuan
berikirnya, melainkan terletak pada kemampuannya berbahasa. Manusia dapat
berpikir dengan baik karena dia mempunyai bahasa. Bahasa memungkinkan menusia
berpikir secara abstrak dimana objek-objek faktual ditransformasikan menjadi
simbol-simbol bahasa yang bersifat abstrak. Adanya simbol bahasa yang bersifat
abstrak ini memungkinkan manusia untuk memilirkan sesuatu secara berlanjut.
Bahasa mengomunikasikan tiga hal yakni buah pikiran,
perasaan, dan sikap. Menurut Kemeny, salah satu kelemahan bahasa sebagai sarana
komunikasi ilmiah adalah bahasa mempunyai kecenderungan emosional.
f. Matematika
Matematika adalah bahasa yang melambangkan
serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. Bahasa verbal
mempunyai beberapa kekurangan. Untuk mengatasi kekurangan yang terdapat pada
bahasa, maka kita berpaling kepada matematika. Matematika mengembangkan bahasa
numerik yang memungkinkan kita melakukan pengukuran secara kuantitatif.
Matematika merupakan sarana berpikir deduktif.
g. Statistika
Statistika yang relatif sangat muda dibandingkan
dengan matematika, berkembang dengn sangat cepat terutama dalam dasawarsa lima
puluh tahun belakangan. Statistika merupakan cara berpikir induktif. Pengujian
mengharuskan kita menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus yang
bersifat individual. Dalam hal ini kita menarik kesimpulan berdasarkan logika
induktif. Logika deduktif berpaling kepada matematika sebagai sarana penalaran
penarikan kesimpulan sedangkan logika induktif berpaling kepada statistika.
Statistika merupakan pengetahuan untuk melakukan penarikan kesimpulan induktif
secara lebih seksama. Penarikan kesimpulan secara induktif menghadapkan kita
kepada sebuah permasalahan mengenai banyaknya kasus yang hars kita amati sampai
pada suatu kesimpulan yang bersifat umum. Statistika merupakan pengetahuan yang
memungkinkan kita untuk menarik kesimpulan secara induktif berdaarkan peluang.
Kegiatan ilmiah memerlukan penelitian untuk menuji hipotesis yang diajukan.
Sands Casino Resort Hotel | Ainsworth, NJ | SEGA
ReplyDeleteSands Casino Resort Hotel septcasino is the finest entertainment experience in worrione New Jersey. The award-winning SEGA Genesis/Mega Drive console returns หาเงินออนไลน์ in a slick, miniaturized form
El Yucateco | Casino, Hotels & Casinos - Mapyro
ReplyDeleteFind all the information you 제주도 출장마사지 need about El Yucateco, a 안산 출장샵 popular Mexican restaurant in El Yucateco, 춘천 출장샵 CA. 용인 출장샵 See photos, videos 진주 출장샵 and read real reviews.