Tuesday 16 July 2013

Bekerja sama dalam Tim

Satu semester ini akan segera diakhiri. Membuat peroposal pengajuan pembuatan department profile dan bentuk produk jadi PR department profile menjadi tugas akhir yang diberikan untuk menutup mata kulaih PR writing. Ada saja cerita dibalik pembuatan tugas. Termasuk pembuatan tugas ini, yang dilakukan oleh tim yang terdiri dari Saya, Wulan, Cindy, Jessica, dan Intan.
Saya selalu senang bekerja dalam tim. Kerjasama, konsistensi, dan tanggung jawab setiap anggota tim dibiutuhkan untuk mendapat suatu produk yang baik nantinya. Saya selalu senang bekerja dalam tim karena bisa membagi tugas, dan hal yang paling Saya suka adalah melihat setiap anggta tim bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Saya selalu bersyukur karena Saya selal tergabung dalam tim yang memiliki etos kerja tinggi. Bukan semata-mate beruntung, namun Saya yakin mahasiswa Fikom selalau mampu diandalkan dalam kelompok. Setiap anggota kelompok memiliki kemampuan yang baik
Pada dasarnya setiap individu bertanggung jawab pada jobdesknya. Sebelum pembagian tugas, setiap individu berinisiatif untuk mengajukan diri mengambil jobdesknya. Bukan yang termudah, melainkan berdasarkan ketertarikan masing-masing. Pembagian tugas dilakukan dengan baik. Pertama kali Kami kerja kelompok yaitu di ruang perpustakaan Fikom. Ruangan yang cukup nyaman dan kondusif untuk mengerjakan tugas. Kami pun mengerjakan tugas Kami. Mencari, mengumpulkan, dan mengolah tugas untuk disatukan. Saat itu, Wulan memutuskan untuk membuat proposal pengajuan, sedangakan yang lain mengumpulkan data untuk Saya satukan.
Setiap akhir semester, Kami selalu disibukan dengan banyaknya tugas akhir mata kuliah. Bukan perkara sulit atau tidak, namun butuh waktu khusus dalam pengerjaannya, karena dapat dikatakan tidak tidak selesai dalam semalam. Permasalahan mulai muncul saat konsentrasi seluruh anggota tim terbagi pada tugas-tugas yang lain. Kami harus menunda waktu penyelesaian tugas ini untuk tugas lain yang sudah dekat tenggat waktu pengumpulannya. Ada yang kerja kelompok, ada yang mengerjakan tugas individu, ada yang mengerjakan di rumah, sibuk organisasi, dan sebagainya. Dengan meluangkan waktu dan mengurangi waktu tidur, akhirnya tugas ini dapat di desain dengan bagus oleh Wulan. “Ga susah sih Nid tapi pegel juga kalau Gue layout semua”, tutur Wulan dalam sms yang Saya terima. Akhirnya Saya lanjutkan layout yang sudah hampir selesai itu. Dengan dibantu oleh Jessica dan Cindy, akhirnya selesailah Department Profile ini dikosan Saya. Saat itu Intan masih sibuk dengan tuga kelompoknya. Bukan berarti intan tidak berkontribusi, Ia tetap menjalin komunikasi dengan Kami. Dia juga yang berinisiatif menawarkan diri untuk mencetak tugas.
Pembagian diawal sebenarnya sudah baik, Jessica menyampaikan saran Dosen yang ia terima dan memberi masukan. Jessica, Intan, dan Cindy mengumpulkan cukup banyak konten yang baik, sehingga Saya sangat terbantu dalam meyatukan hasil kerja mereka. Mungkin ada saja orang yang tidak bertangung jawab dengan memberikan hasil kerja yang terkesan asal-asalan karena berpikir akan disunting lagi oleh editor. Untunglah mereka bertiga sangat bertanggung jawab dan sangat mampu diandalkan. Sementara Saya menyatukan dan merapikan kerjaan mereka, menambah data yang kurang lengkap, dan meminta data yang perlu ditambah, Wulan mengerjaka proposal pengajuan hingga selesai dan me-layout proposal yang Saya satukan.
Malam-malam sekali Saya mendapat sms dari Intan, kebetulan tugas ini belum Kami cetak. Intan datang ke kosan Saya pukul 9 pagi. Dengan semangat, Ia mengambil tugas ini untuk segera di cetak. Rupanya, Intan menunggu Jessica pulang dari gereja sore hari untuk menemaninya mencetak tugas. Dicetaklah tugas ini, dan baru selesai sekitar pukul 10 malam. Sebenarnya bukan pukul 10, tapi saat itu hujan deras. “Coba dicetak tadi pagi, pasti ga kejebak ujan”, dalam pikiran Saya saat mendengar hujan yang cukup besar. Setelah hujan reda sekitar pukul 10 malam, Jessica dan pacarnya datang ke kosan untuk mengembalikan flask disk. Selesailah tugas pembuatan proposal pengajuan pembuatan department profile dan PR department profile sebagai tuga akhir mata kuliah PR Writing. Semoga Kami mendapat nilai yang baik. Senang dapat bekerja sama dengan tim yang memiliki kemampuan dan kemauan tinggi seperti Kalian Wulan, Jessica, Intan, dan Cindy. Etos kerja Kalian menjadi pelajaran bagi Saya untuk menjadi seseorang yang dapat diandalkan orang lain. Sampai jumpa di semester depan.

Mengintip Dapur Yahoo! Indonesia

Dunia maya kini telah berkembang secara pesat. Perkembangan ini menjadi ladang bisnis bagi banyak pihak, termasuk Yahoo!. Yahoo! memiliki kantor di beberapa negara, termasuk Indonesia. Meskipun dikatakan sebagai media IT, kantor di Indonesia tidak berbasis IT yang mungkin terbayang dalam benak. Berikut kegiatan yang dilakukan oleh Yahoo! Indonesia:
·         Mengadakan kontrak kerja sama dengan media berita online lain, sehingga tidak perlu mencari berita sendiri melainkan hanya menerima berita.
·         Pembuatan Editorial pada halaman muka Yahoo!mail sehingga khalayak tertarik untuk membuka dan membaca berita.
·         Mengadakan rapat berkala (telekonferens) dengan Yahoo!pusat.
·         Membuat berita yang sangat eksklusif.
·         Mengadakan event untuk mem-branding nama Yahoo! Indonesia
·         Melakukan pemasaran ruang bagi pemasang iklan

A.    Bidang Profesional
Jika background jurnalistik bekerja pada editorial, reporting, dan kegiatan jurnlalistik lainnya, lantas apa yang dikerjakan oleh lulusan public relations?
Pada dasarnya Yahoo! Tidak membedakan pekerjaan berdasarkan latar belakang jurusannya. Jika seseorang memiliki keahlian dalam bidang penulisan, multimedia, pembuatan dan pengeditan foto dan video, besar kemungkinan Kita akan diterima bekerja di Yahoo! Indonesia. Namun memang ada konsentrasi bagi para pofesional, misalnya jurnalis bekerja sebagai editor editorial yang dibuat, PR membuat rencana komunikasi Yahoo! seperti event.
PR berbeda dengan bagian marketing. Marketing bekerja dalam pemasaran ruang bagi pemasang iklan, sedangkan PR memasarkan brand Yahoo! kepada khalayak.
B.     Jumlah Karyawan
Tidak seperti perusahaan besar pada umumnya, Yahoo!Indonesia yang sudah memilik nama besar ini hanya memiliki 30 karyawan. Hampir semua karyawan yang bekerja adalah para dewasa muda yang masih sangat produktif dalam memberikan inovasi bagi pekerjaannya. Tidak banyak yang tahu kalau Yahoo!Indonesia membuka kesempatan bagi para mahasiswa Ilmu Komunikasi untuk bekerja di sana.
C.     Tekanan dan Deadline
Siapa bilang bekerja di Yahoo! berpenghasilan tinggi dengan pekerjaan yang ringan? Siapa pula yang membayangkan bekerja di Yahoo! penuh tekanan? Para karyawan bekerja dengan baik dan professional saat bekerja, dan menyisipkan waktu untuk bermain sebagai pelepas penat. Main-main dan merasa nyaman di kantor, memang sudah dirancang agar karyawan betah berlama-lama di kantor. Dalam suasana yang santai, karyawan juga tetap mengontrol hasil kerjanya. Misalnya, penulis mendapat target untuk dibaca oleh 7000 orang sehari, jika sudah memenuhi target atau yakin akan memenuhi target, karyawan bisa santai-santai. Namun jika belum, karyawan harus terus bekerja mencari cara agar banyak pengunjung yang membaca tulisannya.
D.    Perbedaan Yahoo! dengan Google
Setiap perusahaan pasti memiliki satu keunggulan produk yang dapat menjadi ciri khas pembeda dengan perusahaan lain. Begitu pula dengan Yahoo!. Yahoo! sempat bergabung dengan Google beberapa tahun lalu. Namun kini Yahoo! berpisah untuk memfokuskan pada email dan informasi, sedangkan Google menomorsatukan search engine. Yahoo! dan Google sama-sama memiliki produk layanan email, search engine, informasi, jejaring sosial, dan sejenisnya, namun satu produk yang menjadi unggulan bagi kedua perusahaan ini berbeda, Yahoo! lebih mengandalkan email dan informasi atau kabar.
E.     Kemampuan Para Karyawan
·         Memiliki kemampuan menulis yang baik
·         Bahasa Indonesia yang baik dan benar
·         Menguasai Teknologi
·         Terbiasa dengan blogging
·         Menguasai fotografi dan foto editing
·         Dapat menggunakan video making dan video editing

F.      Kesempatan Kerja

Bagi fresh graduate seperti Saya, perlu memiliki beberapa pengalaman sebelum dapat bekerja di Yahoo!Indonesia. Yahoo!Indonesia biasanya merekrut SDM yang sudah memiliki skill dan pengalaman. Namun tidak perlu khawatir, dengan magang di perusahaan ini, dapat menjadi pengalaman bagi peserta magang, dan besar kemungkinan diterima untuk benar-benar bergabung menjadi karyawan Yahoo!Indonesia.

Pentingnya Kemampuan Menulis bagi Seorang PR

Public Relations merupakan fungsi manajemen dalam mengelola pesan kepada publik, baik internal maupun eksternal. Pesan yang disampaikan oleh PR bukan hanya melalui bahasa lisan, namun juga tulisan. Untuk itu dibutuhkan keterampilan menulis yang baik praktisi PR.
Ranah kerja para professional komunikasi kini semakin luas. PR harus mampu memberikan informasi kepada khalayak dan media untuk menciptakan atau menjaga nama baik suatu lembaga. PR yang menjadi ujung tombak suatu lembaga dituntut mampu menyampaikan informasi yang efektif melalui tulisan. Setidaknya dengan bahasa tulisan, distorsi pesan akan dapat diminimalisir.
Kemampuan menulis bagi seorang PR bukan hanya sekadar pelengkap atau formalitas tertentu, melainkan kemampuan yang memang harus dimiliki. Misalnya saja untuk membuat suatu press release, praktisi PR harus mampu menulis dengan baik sehingga pembaca, dalam hal ini pers, mampu memahami maksud pesan yang ingin disampaikan. Malah, sekarang ini beberapa wartawan sudah mulai membuka diri untuk meminta PR menulis news, bukan lagi press release. Dapat dibayangkan bukan, betapa PR juga dituntut untuk menjadi seorang jurnalis. Minimal, jurnalis bagi lembaganya.
PR menuangkan cerita perusahaan melalui tulisan. Mem-branding suatu perusahaan yang PR pegang, tidaklah cukup hanya dilakukan dengan beriklan. PR sangat diandalkan dalam pembuatan profil perusahaan. Seperti yang kita ketahui bersama, profil perusahaan (company profile) merupakan wajah perusahaan. Profil perusahaan merepresentasikan suatu perusahaan. Desain yang menarik dan tulisan yang baik dapat menciptakan reputasi yang baik pula bagi perusahaan. Booklet, flyer, poster, press kit, dan media-media lain yang dijadikan alat komunikasi efektif pula bagi PR dalam menyampaikan informasi, tentu harus dipadankan dengan rangkaian kalimat yang baik untuk menarik perhatian khalayak.
Untuk memperkecil pengeluaran perusahaan, PR harus cerdas dalam menjaga reputasi perusahaan. Salah stau caranya adalah membuat advertorial. Biaya advertorial akan jauh lebih menghemat biaya dibandingkan harus beriklan. Selain itu, tingkat redibilitas suatu advertorial juga lebih tinggi dibandingkan iklan. Namun dengan banyaknya advertorial yang diterima redaksi, tentualah kemampuan menulis PR bersaing disini. Untuk itu, penulisan yang baik, menarik, jujur, rapi, dan jelas, menjadi pertimbangan tersendiri bagi para jurnalis dalam memilih tulisan yang layak untuk dimuat.

Kini telah hadir era digital. Bukan berarti kemampuan menulis ditinggalkan. Situs web harus diisu dengan informasi-informasi penting perusahaan. PR memang dituntut untuk mampu membuat suatu tulisan yang baik. Tidak diragukan lagi bukan, betapa kemampuan menulisan bagi seorang PR sangat dibutuhkan.

Humas Pemerintahan

BAB I
Hakikat Humas
I.                    Pengertian Humas
Definisi humas menurut Edward L. Berneys ada tiga, yaitu:
  1. Memberi informasi kepada masyarakat.
  2. Persuasi yang dimaksudkan untuk mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat terhadap lembaga, demi kepentingan kedua belah pihak.
  3. Usaha untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan antara lembaga dengan sikap atau perbuatan masyarakat dan sebaliknya.
Dalam beberapa definisi, para ahli melihat hal yang sangat mencolok, yakni konsep menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik secara teratur antara organisasi dengan publiknya.
II.                Unsur Dasar Humas
  1. Humas berdasarkan pada filsafat sosial manajemen. Yaitu meletakkan kepentingan masyarakat lebih dulu pada segala sesuatu yang berkenaan dengan perilaku organisasi.
  2. Humas adalah suatu filsafat sosial yang diungkapkan dalam keputusan kebijaksanaan. Keputusan kebijaksanaan humas suatu organisasi adalah salah satu yang terpenting.
  3. Humas adalah tindakan sebagai akibat dari kebijaksanaan sehat. Tidak hanya diperlukan pernyataan kebijakan, tapi juga tindakan untuk menyokong keputusan kebijaksanaan.
  4. Humas adalah komunikasi. Komunikasi bersifat dua arah, yang diwujudkan dengan mendengarkan opini publiknya, kepekaan dalam menginterpretasikan setiap kecendrungan kegagalan dalam komunikasi, mengevaluasi, dan mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan untuk mengubah sifat, pendekatan, atau penekanan setiap fase kebijaksanaannya.
III. Tujuan dan Fungsi Humas
·         Memperoleh goodwill, kepercayaan, adanya saling pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
·         Sebagai pengembangan opini publik.
Bonar (1987;21) merumuskan tujuan humas yaitu mencakup :
·         Public Understanding (pengertian public)
·         Public Confidence (kepercayaan public)
·         Public Support (dukungan public)
·         Public Cooperation ( kerjasama public)
Dengan adanya tujuan tersebut, maka humas pun memiliki fungsi sebagai berikut
  • To ascertain and evaluate public opinion as relates to his organization
(mengetahui secra pasti dan mengevaluasi pendapat umum yang berkaitan dengan organisasinya.)
  • To counsel executive on ways dealing with public opinion as it exist.
(menasihati para eksekutif mengenai cara-cara menangani pendapat para publik yang timbul.)
  • To use communication to influence public opinion.
(menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi pendapat para publik.)
Secara singkat, fungsi dari humas adalah memelihara komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul, dan meminimalisir masalah yang akan muncul.
IV.  Peran Humas
Peranan humas dalam suatu organisasi dapat dibagi dalam empat kategori:
  1. Penasehat Ahli (Expert Prescriber)
  2. Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator)
  3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving Process Fasilitator)
  4. Teknisi Komunikasi (Communication Technician)

V.                 Ruang Lingkup Tugas Humas
Ruang lingkup tugas tersebut dapat diuraikan ke dalam tugas pokok humas sehari-hari berikut ini:
  1. Menyelenggarakan dan bertanggungjawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan, serta kegiatan yang dilakukan.
  2. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat. Menjalankan dan bertanggungjawab terhadap kehidupan kita bersama dengan lingkungan.
  3. Memperbaiki citra organisasi.
  4. Tanggung jawab sosial.
  5. Komunikasi. Komunikasi yang dibentuk adalah komunikasi timbal balik. Dalam fungsinya, komunikasi itu sentral. Humas perlu memiliki pengetahuan  komunikasi, manajemen dan kepemimpinan, serta struktur organisasi.
Kasus
Pada Hari Sabtu (13/4), Pesawat Lion Air terjatuh

BAB II
Publik dan Opini Publik
I.                   Publik
Adalah sekelompok orang dengan kepentingan yang sama dan memiliki suatu pendapat yang sama mengenai suatu persoalanyang menimbulkan pertentangan dan kontroversial.
Publik dibedakan menjadi dua kelompok;
  • Kelompok primer
  • Kelompok sekunder
Publik memiliki kepentingan umum yang mempersatukan anggotanya, menciptakan suatu kesamaan pandangan, dan mengarah kepada kebulatan pendapat tentang persoalan.

Tingkatan loyalitas Publik ;
  • publik yang memiliki komitmen tinggi
  • publik yang menyukai organisasi
  • publik yang puas terhadap transaksi
  • publik yang puas akibat interaksi dengan organisasi
  • publik yang berpindah-pindah
  • Salah satu tujuan humas adalah merebut opini public

II.                Opini Publik
Opini publik berasal dari dua kata berbahasa Latin, yaitu opinari (berpikir atau menduga) dan publikus (milik masyarakat luas)
Opini publik dapat diartikan sebagai suatu ungkapan keyakinan yang menjadi pegangan bersama di antara para anggota sebuah kelompok atau publik, mengenai suatu masalah kontroversial yang menyangkut kepentingan umum

Menurut Carrol Clark, kesepakatan dalam opini kelompok dicapai dengan faktor-faktor berikut :
·         Mendasarkan kepentingan bersama dan mengesampingkan kepentingan dan perasaan yang bertentangan
·         Suatu pembicaraan  dalam istilah – istilah  yang mempengaruhi  pertukaran pandangan
·         Pemasukan informasi melalui media komunikasi
·         Toleransi dari pandangan dan keinginan yang bertentangan
·         Pemanfaatan mekanisme social atau mekanisme politik yang formal

Karakteristik  berpikir dan berperilaku seseorang di dalam kelompok yang menentukan pembentukan opininya :
  • Keinginan di terima dikelompok sehingga mengorbankan opini pribadinya
  • Tidak ingin mengungkapkan opininya secara terang – terangan
  • Simpati antar anggota kelompok
  • Ikatan emosional antar anggota kelompok
  • Idealism
  • Tekanan atau konflik

Ciri-ciri opini publik menurut Dra. Djoenasih S. Sunarjo :
  • Selalu diketahui dari pernyataan-pernyataannya
  • Merupakan sintesa atau kesatuan dari banyak pendapat
  • Mempunyai pendukung dalam jumlah besar

Karakter lainnya adalah :
1.  Memperkuat undang-undang
2.  Pendukung moral masyarakat
3.  Mudah berubah 
4.  Ditentukan oleh kepentingan pribadi
5.  Dalam keadaan krisis
6.  Dalam kelompok orang pandai,informasi yang banyak dan suasana demokratis akan timbul pendapat yang tahan uji
7.  Sangat terpengaruh pada tujuan daripada cara
8.  Opini yang sengaja diciptakan tanpa disokong fakta akan berbalik pencipta opini
9.  Sensitif terhadap peristiwa peniting
10. Pernyataan awal dari suatu kejadian akan menentukan bentuk opini yang berkembang

Berdasarkan lingkupnya:
  • Opini publik keseluruhan
  • Opini publik sebagian

Berdasarkan mutu:
  • Opini publik bermutu
  • Opini publik tidak bermutu

Berdasarkan kadarnya:
  • Opini publik mendalam
  • Opini publik dangkal

Berdasarkan kompetensinya:
  • Opini publik kompeten
  • Opini publik tidak kompeten

Menurut R.P. Abelson, Untuk memahami opini publik tidaklah mudah karena berkaitan dengan :
1) kepercayaan mengenai sesuatu 
2) Apa yang sebenarnya dirasakan
3) Persepsi

III.             Sikap dalam Pembentuka Opini
Sikap merupakan suatu cara untuk melihat situasi. Sikap bisa jadi sederhana atau pun kompleks.

Sikap yang diungkapkan disebut dengan opini. Latar belakang kebudayaan, ras dan agama seringkali menentukan sikap seseorang.

Motif pembangkit sikap berasal dari hasrat akan penghargaan, bela diri, pengungkapan nilai-nilai pribadi, dan peningkatan pengetahuan.

Ada 3 jenis sikap :
  • Positif     : menyebabkan orang bereaksi menyenangkan
  • Pasif        : tidak akan memiliki opini mengenai persoalan yg  memengaruhi kelompoknya
  • Negatif   : memberi opini yg tidak menyenangkan, biasanya ada rasa tidak suka/tidak puas

IV.             Mengelola Sikap
Tujuan Humas: Memahami sikap publik dengan cara analisis, dan juga mengantisipasi opini publik mengenai permasalahan-permasalahan kontroversial
Dalam memengaruhi opini publik, humas mengandung dua jenis masalah:
  • Upaya mengurangi sikap antagonistik
  • Upaya membujuk publik dengan sikap menyenangkan
Mengubah dan menimbulkan sikap tidaklah mudah. Oleh karena itu, diperlukan kristalisasi opini publik. Pejabat humas harus secara berkala melakukan analisis dan evaluasi terhadap opini yang sedang beredar dalam segmen-segmen publiknya. Perubahan sikap dicapai dengan komunikasi, yang berfungsinya dalam menciptakan keyakinan baru
Perubahan sikap juga dapat terjadi karena peristiwa tertentu, khususnya peristiwa yang secara langsung menyangkut kepentingan anggota suatu kelompok. Peristiwa menimbulkan dampak yang lebih kuat terhadap sikap dan opini publik daripada komunikasi yang hanya ala kadarnya. Oleh karena tindakan lebih tegas daripada kata-kata, praktisi humas mengakui pentingnya peristiwa dalam mentransformasikan sikap pasif ke opini tentang persoalan kontroversial.
Kasus:
BAB III
Strategi Dan Sasaran Humas
I.                   Strategi Humas
Pada umumnya meliputi para stakeholder dan publik yang mimiliki kepentingan yang sama. Sasaran umum tersebut dipersempit dengan upaya segmentasi yang dilandasi:
a. Seberapa jauh sasaran itu menyandang opini bersama
b. Potensi polemik
c. Pengaruhnya bagi masa depan organisasi, nama perusahaan, dan produk yang menjadi perhatian sasaran khusus. Sasaran khusus disini adalah yang disebut publik sasaran.
II.                Kegiatan dan Sasaran Humas
1. Membangun identitas dan citra perusahaan.
2. Menghadapi krisis. Menangani keluhan dan menghadapi krisis yang terjangkau dengan membentuk manajemen krisis dan memperbaiki citra.
3. Mempromosikan aspek kemasyarakatan.
Mempromosikan yang menyangkut kepentingan publik.
Mendukung kegiatan kampanye sosial anti merokok serta menghindari obat-obatan terlarang dan sebagainya.
III.             Sistem Operasional Humas
Untuk mengokohkan fungsi humas agar mengenai sasaran organisasi atau nlembaga, maka diperlukan kedekatan terhadap pimpinan puncak (top management).
Humas berfungsi untuk menciptakan iklim kondusif dalam mengembangkan tanggungjawab serta partisipasi antara pejabat humas dan masyarakat (sebagai publik khalayak) untuk mewujudkan tujuan bersama.
Aspek-aspek pendekatan atau strategi humas untuk mewujudkan fungsi tersebut:
Strategi operasional
Pendekatan fungsi humas
Pendekatan tanggungjawab sosial humas
Pendekatan kerja sama
Pendekatan koordinatif dan integrative
Maka dapat ditarik kesimpulan yang mencakupi peran humas di lapangan:

Minginformasikan (to inform)
Menerangkan (to explain)
Menyarankan (to suggest)
Membujuk (to persuade)
Mengundang (to invite)
Meyakinkan (to convince)

IV.             Program Kerja
Tujuan umum dari program kerja adalah  menciptakan hubungan harmonis antara organisasi yang diwakili dengan publiknya/stakeholder.
Hasil yang diharapkan adalah terciptanya citra positif, kemauan baik, saling menghargai, saling pengertian, dan toleransi antara kedua belah pihak.
4 tahapan pokok yang menjadi landasan acuan pelaksanaan program kerja kehumasan:

Penelitian dan Mendengarkan
Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Komunikasi dan Pelaksanaan
Evaluasi
V.                Wujud rencana kerja humas
Rencana yang berkaitan dengan hasil/produk dari perencanaan yang telah dilaksanakan, baik jangka pendek maupun panjang.

Rencana perancangan konsep dasar dari perencanaan kerja humas yang dirancang.

Rencana untuk membuat pernyataan berdasarkan target yang ingin dicapai.
VI.             Manfaat perencanaan kerja humas
Membantu pihak manajemen organisasi untuk mampu beradaptasi terhadap lingkungan yang sering berubah-ubah.
Mengefektifkan dan mengefisienkan koordinasi atau kerja sama antardepartemen dan pihak terkait lainnya.
Mengefisienkan waktu, tenaga, dan biaya.
Menghindari risiko kegagalan dengan tidak melakukan perkiraan atau perencanaan tanpa arah yang jelas dan konkret.

Mampu melihat secara keseluruhan kemampuan operasional organisasi, pelaksanaan, komunikasi, target, dan sasaran yang hendak dicapai di masa mendatang.

Menetapkan klasifikasi rencana kerja humas, yaitu:
rencana strategis
rencana tetap
rencana tertentu


BAB IV
Komunikasi
I.                   Komunikasi Humas
Landasan bagi humas yang efektif adalah kebijaksanaan dan kegiatan yang terpercaya demi kepentingan publik. Melalui informasi kepada publik mengenai kebijaksanaan dan kegiatan organisasilah manajemen dapat berharap memperoleh pengertian dan goodwill.
Komunikasi humas merupakan suatu proses yang mencakup suatu pertukaran fakta, pandangan, gagasan di antara suatu bisnis atau organisai tanpa laba dengan publiknya untuk mencapai saling pengertian. 

Ada tiga butir penting dalam komunikasi yang efektif:
  1. Komunikasi harus melibatkan dua orang atau lebih
2.  Komunikasi merupakan pertukaran informasi yang bersifat dua arah
3.  Mengandung pemahaman
Komunikasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Komunikasi internal
Komunikasi internal menunjukan pertukaran informasi antara manajemen dengan publik internalnya, yaitu para karyawan.
  1. Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal adalah pertukaran informasi antara manajemen dengan publik eksternal.
II.                Proses Komunikasi Humaas
Komunikasi melibatkan tiga unsur, yaitu: pengirim, media, dan penerima. Pengirim dan penerima pesan harus punya latar belakang pengalaman yang sama, karena akan mempengaruhi proses interpretasi pesan yang disampaikan.
Komunikasi dapat berupa verbal dan nonverbal.
Komunikasi oleh humas dibedakan berdasarkan pendekatannya, yaitu komunikasi formal dan informal.
- Komunikasi formal biasanya digunakan kepada pihak internal,
- Komunikasi informal dipakai kepada pihak eksternal.
Kelebihan dan Kekurangan Komunikasi Formal dan Internal
Komunikasi formal berisi informasi yang dapat dipertanggungjawabkan
Kelemahan komunikasi formal adalah berjalan kaku sehingga ide-ide yang disampaikan sulit dipaham
Kelebihan komunikasi informal adalah ide-ide yang disampaikan lebih mudah diterima dan dipahami karena disampaikan dalam bahasa dan suasana yang santai.

Kelemahannya adalah komunikasi informal mudah tersebar dari mulut ke mulut sehingga berpeluang menimbulkan selentingan atau desas-desus yang menimbulkan kesalahpahaman.