1. Tahapan Proses PR
Dalam
dunia manajemen secara umum perusahaan menggunakan prinsip P.O.A.C untuk
memajukan perusahaannya. Mengacu dari 4 tahapan manajemen Cuplip, Center dan
Broom tersebut, PR juga memiliki proses
dan aspek manajemen PR untuk mengatur dan menggerakkan pelaksanaan program dan
kegiatan PR.
Tahapan
tersebut yaitu:
Pertama,
defining public relations problems (batasan
masalah-masalah PR). Tahap pertama mencakup pengkajian dan pemantauan opini, sikap dan perilaku yang
terkait dengan tindakan dan kebijakan
organisasi. Hal ini merupakan fungsi inteligen sebuah organisasi. PR
mengumpulkan informasi sebagai landasan bagi tahap-tahap lainnya dalam proses
dalam menyelelesaikan masalah dengan peka terhadap apa yang terjadi sekarang.
Pada tahap ini ditentukan “what’s happening
now?”
Tahap
kedua, planning and programming (perencanaan
dan program). Sesuai namanya, pada tahap ini praktisi PR melakukan perencanaan
dan program yang akan dilaksanakan. Informasi yang sudah dikumpulkan pada tahap
pertama digunakan untuk membuat keputusan-keputusan tentang publik-publik,
sasaran-sasaran, strategi-strategi dan tindakan-tindakan, taktik-taktik, dan
tujuan-tujuan komunikasi dalam pembuatan program tersebut. Pada tahap ini seorang
praktisi PR sudah menemukan penyebab timbulnya permasalahan dan sudah siap
dengan langkah-langkah pemecahan dan pencegahan. Tahap ini akan memberi jawaba “what should we do and why?”
Tahap
ketiga, taking action and communicating (pengambilan
tindakan dan mengomunikasikannya). Pada tahap ini PR mengambil tindakan program
dan komunikasi yang telah dirancang untuk mencapai tujuan tertentu bagi setiap
publik, untuk pencapaian sasaran
program. Terkadang praktisi PR langsung lompat ke tahap ketiga ini. Sebenarnya
tindakan itu membawa hasil yang tidak buruk, namun beresiko tinggi bagi
reputasi perusahaan. Manajer PR yang langung melakukan tahap tiga ini biasanya
kurang paham kemana citra perusahaan akan diarahkan, dan dimana ia berada kini.
Tindakan yang dilakukan harus dikaitkan dengan objective dan goals yang
spesifik. Tahap ini menjawab pertanyaan “How
do we do it and say it?”
Tahap
keempat, evaluating the program (evaluasi
program). Untuk menjalankan proses PR harus dimulai dan diakhiri dengan
pengumpulan fakta.PR perlu melakukan evaluasi atas langkah-langkah yang telah
diambil untuk mengetahui apakah prosesnya sudah selesai atau belum. Seperti
biasa, selesainya suatu masalah akan diikuti oleh permasalahan baru (krisis
baru). Maka tahap ini akan melibatkan pengukuran atas hasil tindakan di masa
lalu. Penyesuaian dapat dibuat dalam program yang sama, atau setelah suatu
masalah berakhir. Pengukuran ini menjawb pertanyaan “how did we do?”
2.
Analisis
cara kerja PR
RABU,
24 SEPTEMBER 2008 | 13:22 WIB
Inilah Daftar Produk yang Mengandung
Susu Cina
TEMPO Interaktif, Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan kemarin memerintahkan penarikan
28 jenis makanan berbagai merek karena menggunakan bahan baku susu asal Cina.
Inilah
produk-produk tersebut:
Produk yang
ditarik dari peredaran:
1. Jinwel Yougoo Susu Fermentasi Rasa Jeruk
2. Jinwel Yougoo Aneka Buah
3. Jinwel Yougoo tanpa Rasa
4. Guozhen susu bubuk full cream
5. Meiji Indoeskrim Gold Monas Rasa Cokelat
6. Meiji Indoeskrim Gold Monas Rasa Vanila
7. Oreo Stick Wafer
8. Oreo Stick Wafer
9. Oreo Cokelat Sandwich Cookies
10. M&M''s Kembang Gula Cokelat Susu
11. M&M''s Cokelat Susu
12. Snicker''s (biskuit-nougat lapis cokelat)
13. Dove Choc Kembang Gula Cokelat
14. Dove Choc
15. Dove Choc
16. Natural Choice Yoghurt Flavoured Ice Bar
17. Yili Bean Club Matcha Red Bean Ice Bar
18. Yili Bean Club Red Bean Ice Bar
19. Yili Prestige Chocliz
20. Yili Chestnut Ice Bar
21. Nestle Dairy Farm UHT Pure Milk
22. Yili High Calcium Low Fat Milk Beverage
23. Yili High Calcium Milk Beverage
24. Yili Pure Milk 205 ml
25. Yili Pure Milk 1 L
26. Dutch Lady Strawberry Flavoured Milk
27. White Rabbit Creamy Candy
28. Yili Choice Dairy Frozen Yoghurt Bar (kembang gula)
1. Jinwel Yougoo Susu Fermentasi Rasa Jeruk
2. Jinwel Yougoo Aneka Buah
3. Jinwel Yougoo tanpa Rasa
4. Guozhen susu bubuk full cream
5. Meiji Indoeskrim Gold Monas Rasa Cokelat
6. Meiji Indoeskrim Gold Monas Rasa Vanila
7. Oreo Stick Wafer
8. Oreo Stick Wafer
9. Oreo Cokelat Sandwich Cookies
10. M&M''s Kembang Gula Cokelat Susu
11. M&M''s Cokelat Susu
12. Snicker''s (biskuit-nougat lapis cokelat)
13. Dove Choc Kembang Gula Cokelat
14. Dove Choc
15. Dove Choc
16. Natural Choice Yoghurt Flavoured Ice Bar
17. Yili Bean Club Matcha Red Bean Ice Bar
18. Yili Bean Club Red Bean Ice Bar
19. Yili Prestige Chocliz
20. Yili Chestnut Ice Bar
21. Nestle Dairy Farm UHT Pure Milk
22. Yili High Calcium Low Fat Milk Beverage
23. Yili High Calcium Milk Beverage
24. Yili Pure Milk 205 ml
25. Yili Pure Milk 1 L
26. Dutch Lady Strawberry Flavoured Milk
27. White Rabbit Creamy Candy
28. Yili Choice Dairy Frozen Yoghurt Bar (kembang gula)
Sumber: Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Departemen
Kesehatan RI
Dari
berita diatas, kebanyakan produk yang mengandung melamin merupakan produk Cina
yang penjualannya mungkin tidak terlalu besar di Indonesia. Akan tetapi ada
daftar merek yang sudah memiliki nama dan
memiliki konsumen yang banyak di Indonesia. Siapa menduga, merek
terkenal seperti oreo mengandung melamin.
Oreo yang
dinyatakan mengandung melamin membuat geger pada konsumen yang setia pada cita
rasa yang ditawarkan produk tersebut. Dengan taglinenya yang memikat –diputar
dijilat dicelupin, oreo berhasil menarik banyak konsumen terutama anak-anak.
Dengan hadirnya pernyataan yang menghebohkan konsumen oreo, tingkat penjualan
produk menurun dan tentu saja menimbulkan kerugian dari sisi materill dan immaterill. Selain nominal pemasukan perusahaan menurun, oreo juga
kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Malah pernah ada di situs forum
dunia maya yang melontarkan komentar tentang oreo yang menipu konsumen.
PR
perusahaan sangat dibutuhkan dalam hal genting seperti ini untuk mengembalikan
citra oreo agar kembali mendapat kepercayaan
dari konsumen. Dalam hal ini PR menggunakan proses tahapan PR yang pertama,
mendefinisikan permasalahan yang sedang terjadi yaitu konsumen yang merasa
dibohongi oleh oreo yang ternyata mengandung melamin.
Oreo yang
mengandung melamin sebenarnya adalah oreo yang diproduksi dari Cina, bukan
produk yang diproduksi oleh perusahaan Indonesia. PR harus mengomunikasikan
mengenai hal yang sebenarnya, karena konsumen mengira seluruh produk oreo
mengandung melamin.
Tahap
kedua, PR harus siap dengan langkah-langkah perencanaan yang akan dilaksanakan
untuk mengembalikan kepercayaan konsumen mengenai produk. PR merencanakan untuk
membuat pernyataan mengenai produk yang diproduksi di dalam negri dan di luar
negeri. Rencana lain tentunya harus ada upaya dalam pemulihan nama baik produk,
yaitu dengan cara iklan dan menggunakan aktor smart yang merepresentasikan customer seperti orang tua yang cerdas
dalam memilih makanan bagi anaknya.
Pada
tahap selanjutnya, PR harus segera melakukan tindakan dan mengomunikasikan apa
yang telah direcanakan. PR menjelaskan kepada khalayak mengenai produksi produk
dalam dan luar negeri. Kode produksi oreo untuk dalam negeri adalah MD,
sedangkan produk impor adalah ML. PR mengomunikasikannya pula dalam iklan
dengan menggunakan aktor Ferdi Hasan yang memberikan oreo kepada anaknya. Iklan
ini merepresentasikan orang tua yang sayang dengan anak dan keluarga. Selama
ini Ferdi Hasan mewakili sosok cerdas dan jauh dari kesan negatif. Pada iklan
kali ini, menitikberatkan pada orang tua yang semula ragu, lalu pergi ke pabrik
untuk melihat proses pembuatan oreo untuk meyakinkan bahwa produk oreo yang ada
di Indonesia dihasilkan di Indonesia, bukan dari Cina.
Oreo ingin
menggiring persepsi khalayak konsumen bahwa oreo yang ada di Indonesia berasal
dari Indonesia yang tidak mengandung melamin dan aman untuk dikonsumsi.
Terlihat sekali usaha oreo untuk membersihkan namanya yang sempat tercemar.
Iklan ini
menitikberatkan produk yang diproduksi di Indonesia dan aman, akan tetapi cara
enak makan oreo tetap ada pada bagian akhir iklan. Tidak lupa ditambahkan
kalimat “bangga buatan Indonesia”. Seolah iklan ini menggambarkan produk masih
digemari oleh anak-anak.
Tahap
keempat proses PR adalah mengevaluasi usaha-usaha yang telah dilaksanakan PR. Dengan
iklan yang memulihkan nama baik produk, permintaan akan produk kembali
meningkat dan kini oreo telah banyak di supermarket. Produk oreo kembali
mendapat kepercayaan dari konsumen.
Pesan
yang ingin disampaikan PR untuk mengembalikan kepercayaan konsumen sangat
efektif, terbukti kini merek oreo masih tetap ada malah mengalami peningkatan
jumlah penjualan karena setelah namanya kembali bersih, oreo tetap gencar
melakukan promo. Media yang digunakan berupa iklan memang paling efektif
dilakukan untuk menjangkau seluruh konsumen di berbagai tempat.
Sumber :
Kasali, Rhenald. 2003. Manajemen
Komunikasi Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Temprint
Ardianto, Elvinaro. 2011.
Handbook of Public Relations Pengantar Komprehensif. Bandung: Remaja Rosdakarya
No comments:
Post a Comment