Monday, 12 November 2012

One Day with Journalist

Ini adalah tugas media relations. Tujuannya supaya Kita mengetahui bagaimana jurnalis bekerja. Selain itu sebagai seorang PR, Kami juga harus tahu bagaimana sosok PR yang baik menurut jurnalis. Jangan hanya dari sudut pandang PR, yuk langsung tanya sama jurnalisnya. Jurnalis tuh maunya PR kaya gimana sih???

Sebelumnya Kami sempat mewawancarai wartawan Kompas dan 'wartawan' Cek&Ricek. Akan tetapi pada akhirnya Kami lebih nyaman bersama Jurnalis yang satu ini. Jurnalis yang Kami ikuti sampai akhir ini adalah jurnalis Suara Pembaruan. Namanya Adi Marsiela. Kami sapa dengan panggilan "Kang Adi".

Hasil wawancaranya ada di temen niiih.. Aku kebagian bikin laporan hasil observasi. Maaf ya hanya bisa share hasil observasinya saja.
*Duh gatel pengen cerita dibalik layaaar.. Tapi nanti aja deh ya. Ini Aku ceritain pelaksanaannya aja*
Selamat membaca :)

Observasi
Setelah melakukan wawancara sebanyak dua kali dan mengetahui berbagai informasi dari seorang Kang Adi, pada pertemuan ketiga Kami bermaksud melakukan observasi dengan melihat dan mengikuti Kang Adi meliput berita.
Rabu, 31/10 Kami melihat Kang Adi melakukan peliputan mengenai pertemuan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di gedung sate untuk membahas masalah banjir dan transportasi. Pukul 2 kurang 15, Kami sampai di depan Gedung Sate. Terlihat banyak wartawan sudah menunggu di depan pintu utama. Tidak sulit menemukan Kang Adi yang berambut gondrong dengan perawakan yang cukup besar diantara banyak wartawan. Langsung saja Kami menghampirinya. Sedikit percakapan mengcairkan kekakuan, ditambah candaan ringan dari rekan-rekan wartawan lain kepada Kami.
Tidak lama berselang, gerbang utama dibuka dan terlihat mobil dinas Land Cruiser B 1120 SMZ yang dikawal mobil polisi memasuki gerbang. Mobil berhenti tepat di depan pintu utama gedung. Dengan sigap langsung saja Kang Adi menghampiri mobil itu dan memotret Jokowi. 
Kang Adi bersama wartawan lain ingin mengambil gambar
Kang Adi dan wartawan lain mengikuti Jokowi hingga pintu ruang pertemuan. Beberapa wartawan televisi ikut masuk dalam ruang pertemuan karena mereka memang membutuhkan rekaman video untuk ditayangkan. Kang Adi pun menunggu diluar. Jika wartawan suatu media bekerja berdua, fotografer dan reporter, Kang Adi hanya sendiri. Ia memotret dan mendapatkan berita secara lengkap sekaligus. Kami menunggu di depan ruang pertemuan sambil mengobrol mengenai para wartawan yang ada disana. Kang Adi saling sapa dengan wartawan lain disekitar Kami.“Itu wartawan, itu juga wartawan (sambil menunjuk kearah wanita). Disini memang jarang yang perempuan. Kalau acara fashion, banyak”, katanya saat Kami tanyakan mengenai wartawan wanita yang meliput. Kang Adi tiba-tiba menghampiri ajudan Jokowi yang sedang melintas didekatnya. Kang Adi menanyakan perihal pembahasan di dalam. Tidak lama beberapa wartawan mengerumuni ajudan itu. “Iya, inisiatif dong”, katanya saat Kami tanya mengenai wartawan yang mengikuti Kang Adi untuk mencatat pembicaraan ajudan.
Kang Adi sedang  menanyakan informasi kepada salah satu ajudan
Tidak lama Kami menunggu, salah seorang wanita subbag humas provinsi menghampiri Kang Adi dan mempersilakan Kang Adi masuk untuk mengambil foto di luar ruangan. ”Di, geura asup. Ulah lolobaan” Ada perasaan heran dalam pikiran Kami, mengapa subbag humas hanya menginformasikan kepada Kang Adi, terlebih dengan nada seperti sudah lama saling kenal. Oh Kami inget, Kang Adi memang sehari-harinya berada di gedung sate. Kemungkinan besar humas itu mengenal Kang Adi. Beberapa orang mengikuti Kang Adi memasuki pintu pertemuan.
Selesai melakukan peliputan didalam, Kang Adi kembali menghampiri Kami. Snack mulai dibagiakan kepada para wartawan. Tiba-tiba Kang Adi memperkenalkan Kami kepada seorang wanita yang sedang berjalan menghampiri. “Ibu itu humas disini. Dia yang suka ngurusin wartawan. Kalau protokoler kan ngurusin yang di dalam, kalau Kita diurusinnya sama humas. Kalau ada apa-apa, misalnya mau minta informasi mengenai gubernur, bilangnya ke si ibu ini. Nanti si ibu bilang ke Kabag, dari Kabag baru nyampein ke gubernur. Tapi kalau ada informasi, Kita ga bisa ngutip dari si ibu, dia hanya menyampaikan kepada Kabagnya, Kabagnya yang bicara”. Wanita bagian humas itu menghampiri Kami. Beliau sedikit bercerita tentang dirinya yag ternyata juga lulusan Fikom Unpad, satu angkatan dengan almarhum Bpk Elvinaro. Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, Kami menanyakan mengenai kerja sama humas dengan wartawan, dan pekerjaan beliau di sana. “Biasanya kalau abis kegiatan seperti ini, Kita bikin release, Kita kirim. Tapi kalau sekarang ga perlu. Udah banyak wartawan yang hadir. Wah repot tadi wartawannya banyak sekali. Malah ada yang bilang sampai 60 orang. Nih liat Kang Adi, mukanya kaya sereem. Padahal hatinya baik sekali”
Suasana keakraban humas dengan wartawan
Namanya Ibu Popi Purbawati. Beliau merupakan subag humas bagian publikasi. Kang Adi dan Ibu Popi saling bercerita kepada Kami. Dari cara bicaranya, terlihat sekali kepiawaian Ibu Popi dalam menjalin hubungan baik dengan media. Siapa yang tidak suka ketika dipuji. Wartawan juga manusia.







“Ini wartawan banyak banget. Biasanya paling 15, 17, sekarang 30an lebih. Tadinya Saya Cuma berempat yang tadi nunggu di depan. Tiba-tiba jadi banyak gini. Biasanya pada ada pesenan, ada titipan dari pusat. Udah ditelopon suruh ngeliput”, ujar Kang Adi. Kang Adi biasanya mengetik berita sekitar pukul 5 sore. Jika diatas jam 5, berita yang dikirim sulit untuk diterbitkan. 
Suasana pengetikan di press room gedung sate (foto diambil sebelum wawancara hari ke-2)
“Kita memble kalo ngirim berita malem. Percuma juga, bisa-bisa ga diterbitin.” Berbeda kalau beritanya memang berita yang sangat penting. “Yang disana kerja lembur kalau ada berita malam. Kalau udah sore, Kita telepon dulu sananya, mau dilanjutin apa engga, mau ditungguin apa engga. Kalau katanya ditungguin, baru Kita lanjutin”. Lanjut Kang Adi.
Kang Adi bergabung dengan beberapa wartawan untuk menunggu di pintu keluar ruang pertemuan. “Saya pindah ke sana ya. Mereka pasti keluar dari sana”. Tidak lama, kedua gubernur keluar dari ruang pertemuan. Banyak wartawan bergegas menuju ruangan dimana Gubernur Jabar dan DKI akan melakukan penjelasan dan tanya jawab mengenai hasil pertemuan kepada para wartawan. Kami mengikuti wartawan-wartawan tersebut. Mereka bersiap memosisikan kameranya di posisi strategis masing-masing. Di ruang itu Kami belum melihat Kang Adi. Pasti mengikuti Jokowi dan Aher dari pintu keluar, pikir Kami.
Jokowi dan Aher memasuki ruangan lewat pintu depan. Para wartawan tidak kehilangan kesigapannya dalam menyerap informasi yang disampaikan. Beberapa wartawan menaiki meja untuk menyimpan recorder di sebelah speaker yang menempel di atas tembok. Di belakang, Kami melihat Kang Adi sudah berdiri dengan memegang ponsel. Ia mengetik pembicaraan Jokowi dan Aher, begitu pula wartawan lain. Ada yang sibuk memotret, mencatat, dan mengetik. Jokowi dan Aher menjelaskan rencana kedepan, setelah itu para wartawan menanyakan berbagai hal. Wartawan bertanya dengan sopan dan kondusif, tidak berebut.
Para wartawan sedang mendokumentasikan informasi
Selesai penjelasan, Jokowi dan Aher keluar ruangan. Jokowi akan meninggalkan gedung sate, Aher pun mengantarkan hingga pintu depan. Dengan sigap para wartawan berlari ke depan para gubernur ini untuk mengambil gambar, termasuk Kang Adi. Seketika Kang Adi berada di barisan depan diantara para wartawan lain. Setelah sampai di gerbang utama gedung sate, Jokowi dan Aher berfoto bersama. Banyak wartawan yang mengerumuni dan mengambil foto kedua gubernur ini. “Pegangan tangan Pak, pegangan tangan”, terdengar suara wartawan dari bawah tangga pintu utama. Banyak wartawan memotret dari sisi yang tegak lurus dengan Jokowi dan Aher berdiri, tapi Kang Adi mengambil angel yang berbeda. Kang Adi dan beberapa wartawan menunggu dibawah tangga untuk menunggu wartawan lain membuka kerumunannya saat Jokowi melangkah. Diisitulah Kang Adi dan beberapa wartawan lain dapat leluasa mengambil gambar low angel. Jokowi meninggalkan gedung sate menuju ke mobilnya. Para wartawan kini mengerumuni pintu mobil. Jokowi meninggalkan mobil. Kang Adi melihat hasil jepretan di kameranya.
Kang Adi melihat hasil liputannya
Begitulah kegiatan Kang Adi di lapangan saat meliput pejabat publik di gedung sate. Pertemuan Kami dengan wartawan yang sehari-hari di gedung sate ini memberi Kami pengetahuan dan pengalaman baru. Berakhirnya liputan sore itu menutup perjumpaan Kami selama tiga hari dengan Kang Adi. Kami sangat berterima kasih atas bantuannya sehingga Kami dapat mengenal praktik kerja jurnalis dan hubungannya dengan humas di lapangan.





No comments:

Post a Comment