George W Bush Dilempar Sepatu oleh Jurnalis Irak
Muhammad Saifullah
Senin,
15 Desember 2008 06:44 wib
BAGHDAD - Presiden Amerika Serikat George
Walker Bush dilempar sepatu oleh seorang jurnalis Irak. Beruntung Bush cekatan
dan berhasil menghindar dari lemparan sepatu.
Peristiwa ini terjadi
ketika Bush bersama PM Irak Nuri al Maliki sedang melakukan jumpa pers atas
hasil kunjungannya ke Irak. Tak tanggung-tanggung, sang jurnalis yang
belakangan diketahui bernama Muntadar al-Zeidi itu melempar Bush dengan sepatu
dua kali dari jarak sekira 20 meter.
Hal itu dipicu kekecewaan
atas pernyataan Bush yang menegaskan bahwa perang belum usai. "Masih
banyak yang harus dilakukan. Perang belum usai," tegas Bush sebagaimana
dilansir dari situs berita Associated
Press, Senin (15/12/2008).
Mendengar komentar itu,
koresponden televisi Al-Baghdadia itu langsung melempar sepatunya ke arah Bush
yang duduk bersebelahan dengan Nuri al Maliki. "Ini ciuman perpisahan dari
warga Iraq, anjing," umpat sang jurnalis lantas melempar sepatunya ke arah
Bush.
Kecewa karena lemparannya
tidak menemui sasaran, Muntadar melemparkan sepatunya kembali. Namun lagi-lagi
Bush berhasil menghindar dan bahkan berseloroh. "Ini sepatu ukuran 10,
bukan," ujarnya.
"Saya tidak paham
apa yang menyebabkan orang bisa seperti itu, tapi saya tidak merasa terancam
sedikit pun," imbuh Bush.
Perlu diketahui, tindakan
melempar sepatu merupakan bentuk kemarahan terbesar orang Timur Tengah.
Jurnalis yang mengacaukan acara jumpa pers itu pun akhirnya digelandang paksa
oleh pihak keamanan.
Menjelang lengser dari
jabatannya, Bush mengunjungi Irak untuk meninjau kondisi terakhir pakta
keamanan Irak-AS menjelang penarikan pasukan AS dari negara itu, pada 2011.
Usai insiden itu, Bush
langsung terbang dengan helikopter menuju Kamp Victory di Baghdad. Bush berada
di Baghdad sejak Minggu kemarin. Setelah mendarat Bush bertemu dengan Presiden
Irak Jalal Talabani dan dua Wakil Presiden Irak yaitu Tariq al-Hashemi dan Adel
Abdul-Mahdi.
(ton)
Analisa
Kasus:
Menurut Bill Kovach dan Tom
Rotheinhel, terdapat 10 elemen jurnalisme. Setelah kami analisa, kami menemukan
tiga elemen yang berkaitan dengan kasus tersebut, yaitu :
1.
Loyalitas
Pertama Jurnalisme Adalah Kepada Warga (Journalism’s
First Loyalty is to Citizens)
Sebagai seorang
jurnalis, Muntadar
al-Zeidi memang berpihak kepada warga (citizens), bahkan begitu berpihaknya sehingga ia melakukan suatu
tindakan yang tidak seharusnya dilakukan seorang jurnalis kepada presiden.
2.
Jurnalis Harus
Tetap Independen dari Pihak yang Mereka Liput (Independence From Faction)
Dalam kasus di atas, kami menemukan bahwa al-Zeidi terlihat
memihak kepada warga Irak. Seharusnya ia lebih mengedepankan keprofesionalannya
sebagai seorang jurnalis walaupun ia sendiri berkebangsaan Irak. Bagi seorang
jurnalis, meliput berita
3.
Jurnalis
memiliki kewajiban untuk mengikuti suara nurani mereka (Journalists have a responsibility to conscience)
Melemparkan sepatu sebagai bentuk penolakan
terhadap perkataan presiden bukanlah hal yang tepat untuk menyampaikan suara
nurani. Seorang jurnalis pada kondisi tersebut seharusnya bersikap netral,
berpikir jernih, dan mempertimbangkan risiko yang akan diterima atas
tindakannya.
Disusun oleh :
Nida C.N
Seyla Musi I
Dina Aqmarina
Regita F
Annisa Rahmaniar
No comments:
Post a Comment